SUMENEP, detikkota.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Jawa Timur langsung bergerak cepat merespon keluhan petani pisang di Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan.
Puluhan hektare buah pisang milik petani di desa tersebut mengalami busuk akibat diserang ‘virus misterius’. Petani menyebutnya demikian, karena buah pisang mengalami busuk pada bagian dagingnya sementara kulitnya seperti tidak terjadi apa-apa.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Pragaan, Nur Hasan Syaifullah mengatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa kebun pisang milik petani untuk memastikan jenis hama yang menyerang.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa, hama yang menimpa puluhan hektar kebun pisang milik warga bukan virus, melainkan bakteri dan jamur.
“Untuk nama bakterinya Ralstonia Solanacearum dan nama jamurnya fusarium oxys porum. Kedua bakteri dan jamur tersebut pohon dan buah pisang busuk, walau luarnya terlihat bagus,” terangnya, Selasa (30/5/2023).
Nur Hasan berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukannya penyebaran bakteri tersebut dapat segera teratasi. Sehingga, petani dapat menghasilkan buah pisang yang berkualitas dan dapat dijual dengan harga yang menguntungkan.
Pihaknya meminta petani pisang di daerahnya mewaspadai semakin menyebarnya kedua hama tersebut, serta melaporkan kondisi kebun pisang yang terdampak bakteri dan jamur kepada instansi berwenang setempat.
“Sebagai Penyuluh Pertanian, saya harap kerja sama antara petani dan pemerintah daerah dapat membantu mengendalikan dan mencegah penyebaran bakteri ini ke tempat-tempat lain,” harapnya.
Nur Hasan menambahkan, saat ini bakteri dan jamur yang menyerang buah pisang tersebar di 6 desa di Kecamatan Pragaan, yaitu Desa Pekamban Daya, Jaddung, Sentol Daya, Sentol Laok, Lampereng dan Rombasan.
“Jadi bukan hanya terjadi di Desa Jaddung. Lima desa lainnya juga mengalami hal yang sama,” imbuhnya.
Sabelumnya, tanaman pisang seluas 30 hektare milik warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diserang ‘virus misterius’. Padahal, buah pisang tersebut sudah masuk musim panen.
“Sebelum dipanen, kondisi buah pisang rusak. Tentu, kami sebagai petani rugi hingga puluhan juta,” kata Fathor Rahman, pemilik kebun pisang di Desa Jaddung, Selasa (30/5/2023).
Fathor mengaku, virus yang menyerang pisang miliknya aneh dan tidak pernah menyerang buah pisang sebelumnya. Meski kulit pisang terlihat normal, saat dikupas isinya berwarna kehitaman dan rusak hingga membusuk.
Dirinya sudah mencoba berbagai macam cara untuk mencegah kerusakan pada buah pisang. Namun, kerusakan itu semakin meluas dan hampir semua kebun pisang miliknya terkena virus aneh itu.
“Jumlah buah pisang yang rusak tidak terhitung, hampir semua rusak karena virus,” imbuhnya.