SUMENEP, detikkota.com – Madaya Recycle Costume atau Kostum Daur Ulang menjadi salah satu media edukatif dan kreativitas, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan mengelola sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela pembukaan acara, di Lapangan Kecamatan Manding, Sabtu (24/05/2025).
Acara yang merupakan rangkaian Manding Distrik Festival 2025, tidak hanya sekadar menampilkan kreativitas seni dan mode dengan bahan daur ulang sampah, tetapi kegiatannya menanamkan kesadaran masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kelestarian bumi dari ancaman limbah.
Recycle Fashion bagian langkah nyata untuk mengampanyekan cinta lingkungan, dengan memanfaatkan kembali barang-barang bekas, karena sampah ada yang bisa didaur ulang sesuai kreativitas sehingga memiliki nilai ekonomis.
“Even ini bukanlah sekadar pagelaran fashion semata, tetapi bagian memberikan edukasi tentang bagaimana memanfaatkan limbah tidak bernilai menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tuturnya.
Bupati menyatakan, seluruh masyarakat peduli terhadap isu lingkungan melalui karya, seperti mendaur ulang sampah secara kreatif dan menyenangkan, dalam rangka peduli lingkungan melalui seni.
“Kami ingin Madaya Recycle Costume bisa dikembangkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, mengingat kegiatannya dapat menumbuhkan semangat inovasi, serta mengurangi dampak negatif sampah,” jelasnya.
Acara ini menampilkan berbagai kostum unik dari bahan bekas seperti plastik, dan barang tidak terpakai lainnya yang diolah menjadi karya seni bernilai tinggi. Sedangkan Madaya Recycle Costume pesertanya diikuti sebanyak 24 orang.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan, alasannya selain mempererat kebersamaan, juga menjadi sumber inspirasi dan semangat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan,” pungkas Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.