Atasi Kekeringan, BPBD Sumenep Ajukan Dana BTT

Rabu, 26 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi.

SUMENEP, detikkota.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengajukan anggaran sebesar Rp 98 juta dari biaya tak terduga (BTT) untuk suplai air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan.

“Kami sudah menerima surat permohonan dari sejumlah kepala desa yang wilayahnya mengalami kekeringan. Mereka minta agar bisa segera dikirim air bersih,” kata Wahyu Kurniawan Pribadi, Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Rabu (26/7/2023).

Menurutnya, pengiriman air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan, akan dimulai pekan ini. Pengiriman air bersih dilakukan menggunakan armada truk tangki milik BPBD, PDAM, dan Dinas PUTR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Satu tangki isi 5.000 liter akan kami suplai untuk 100 orang. Jadi tiap desa tidak sama jumlah air bersih yang akan dikirim, tergantung jumlah penduduk di wilayah tersebut,” jelasnya.

Wahyu mengungkapkan, pada tahun 2023, wilayah yang mengalami kekeringan diperkirakan akan meluas, mengingat musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dibanding 2022.

“Kalau tahun 2022 terjadi kemarau basah. Jadi kekeringan tidak terlalu meluas. Kebutuhan air bersih dicukupi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemkab Sumenep tidak sampai menggunakan anggaran BTT,” imbuhnya.

Berdasarkan SK Bupati Sumenep nomor: 188/189/KEP/435.013/2023, sebanyak 51 desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sumenep terancam mengalami kekeringan. Dari 18 kecamatan tersebut, 10 di antaranya merupakan kecamatan daratan, dan 8 lainnya kecamatan kepulauan. Status siaga darurat itu berlaku selama 183 hari, terhitung mulai 1 Juni hingga 31 November 2023.

Sepuluh kecamatan di wilayah daratan yang diprediksi mengalami kekeringan yaitu Kecamatan Pasongsongan 4 desa, Ambunten 2 desa, Talango 4 desa, dan Saronggi 2 desa. Kemudian di Kecamatan Rubaru 4 desa, Batuputih 10 desa, Ganding 1 desa, Bluto 1 desa, Pragaan 1 desa, dan Kecamatan Batang-Batang 2 desa.

Sedangkan untuk wilayah kepulauan yang diprediksi kekurangan air bersih ada 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Giligenting 1 desa, Kecamatan Gayam 4 desa, Nonggunong 3 desa, dan Raas 1 desa. Selain itu Kecamatan Arjasa 4 desa, Kangayan 5 desa, Sapeken 1 desa, dan Masalembu 1 desa.

“Ada 51 desa yang terdampak kekeringan. 9 diantaranya kering kritis, 42 lainnya kering langka. Kalau kering kritis itu sama sekali tidak ada air. Kalau kering langka itu masih ada sumber air, tetapi lokasinya jauh dan tidak mencukupi kebutuhan. Ini yang kami dahulukan untuk suplai air bersih,” pungkasnya.

Berita Terkait

Gempa Sumenep 6,5 M Persempit Celah Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, Korban Makin Terhimpit
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Sapudi, Puluhan Rumah Rusak di Gayam dan Nonggunong
Operasi Dini Hari, Dua Pelaku Sabu Ditangkap di Arjasa Sumenep
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi di Pegantenan Pamekasan
Pemkab Sumenep dan Universitas PGRI Bersinergi Kembangkan Pembangunan Daerah
Pencuri AC Gagal Beraksi Berkat Kesigapan Santri Ponpes
Bupati Pamekasan Pastikan Rotasi Pejabat Eselon II Dilakukan Profesional

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:44 WIB

Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep

Rabu, 1 Oktober 2025 - 10:01 WIB

Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Sapudi, Puluhan Rumah Rusak di Gayam dan Nonggunong

Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:31 WIB

Operasi Dini Hari, Dua Pelaku Sabu Ditangkap di Arjasa Sumenep

Selasa, 30 September 2025 - 13:19 WIB

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi di Pegantenan Pamekasan

Senin, 29 September 2025 - 20:22 WIB

Pemkab Sumenep dan Universitas PGRI Bersinergi Kembangkan Pembangunan Daerah

Berita Terbaru