Dua WN Australia yang Terdampar di Pulau Giliyang Tersanjung dengan Keramahan Masyarakat Sumenep

Kamis, 6 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Dua warga negara asing asal Australia, Watt Peter John (63) dan Delves Catherine Winifred (61), yang sebelumnya terdampar di Pulau Giliyang akibat kerusakan kapal, kini justru memperpanjang masa tinggal mereka di Sumenep. Pesona alam, budaya, dan keramahan masyarakat membuat mereka enggan segera pergi.

Keduanya dievakuasi dari Pulau Giliyang pada Senin (03/02/2025) dan ditempatkan di Rumah Dinas Bupati. Awalnya, mereka berencana segera mencari bantuan teknis untuk memperbaiki kapal. Namun, setelah menjelajahi keindahan Sumenep, mereka memutuskan untuk menunda kepergian.

“Kami akan pergi besok (Kamis, red), tapi kami memiliki tempat yang indah. Kami bersenang-senang di sini. Dan semua orang sangat ramah sehingga kami berpikir, apakah kami bisa tinggal tiga hari lagi. Jadi saya menelepon orang di Giliyang yang mengorganisir nelayan lokal untuk kami, agar kami tinggal tiga hari lagi di sini,” ujar Catherine, Rabu (05/02/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama di Sumenep, mereka mengunjungi Desa Aeng Tong-tong, yang terkenal sebagai desa para empu pembuat keris. Catherine dan Peter terkesan dengan tradisi pembuatan keris yang diwariskan turun-temurun, bahkan sejak usia sekolah dasar. Mereka juga melihat langsung proses pembuatan batik di Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto, serta membeli kain batik dan topi khas Sumenep sebagai kenang-kenangan.

Selain keindahan alam dan budaya, keramahan masyarakat Sumenep juga meninggalkan kesan mendalam bagi mereka. “Setiap orang yang kami temui selalu menyapa, melambaikan tangan, dan bahkan mengajak foto bersama. Itu sangat menyenangkan!” ujar Catherine.

Mereka pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep yang telah memberikan pelayanan terbaik selama mereka tinggal.

“Ya ampun, kami sangat bersyukur. Kami merasa sangat tersanjung dan tersanjung bisa tinggal di tempat menakjubkan seperti ini. Hal ini sangat-sangat menarik,” ungkapnya penuh kagum.

Sebelumnya, keduanya sempat menjadi perbincangan di media sosial karena kapal mereka terdampar di Pulau Giliyang setelah mengalami kerusakan. Mesin kapal rusak dan tiang layar patah akibat angin kencang, membuat mereka terombang-ambing di laut selama beberapa hari sebelum akhirnya mendarat di pulau yang terkenal dengan kadar oksigennya yang tinggi.

Warga setempat dengan sigap menolong mereka, memberikan tempat bersandar, serta memperkenalkan keindahan Pulau Giliyang. Catherine mengaku sangat tersentuh dengan keramahan masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Semua orang di sini begitu ramah,” ujarnya.

Awalnya, mereka berlayar dari Darwin menuju Kalimantan dan menjadikan Pulau Giliyang sebagai salah satu tempat bersauh. Namun, insiden tak terduga membuat mereka justru mendapatkan pengalaman tak terlupakan di Sumenep.

Kini, Peter dan Catherine menikmati masa tinggal mereka di kota yang dijuluki Kota Keris ini, membuktikan bahwa Sumenep tak hanya sekadar persinggahan, tetapi juga destinasi yang mampu memikat hati wisatawan mancanegara.

Berita Terkait

Ratusan Warga Terdampak Banjir di Pamekasan, Air Mulai Surut Pagi Ini
Enam Siswa SDN Margorejo 1 Surabaya Diduga Keracunan Susu, Wali Kota Eri Instruksikan Pemeriksaan Menyeluruh
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Damkar Pamekasan Evakuasi Anak Terkunci di Dalam Mobil Box
Kebakaran Hanguskan Deretan Pertokoan di Ganding, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar
Remaja 17 Tahun di Giligenting Tewas Tenggelam Saat Berenang di Dermaga Bringsang, Polisi Lakukan Olah TKP
Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Pamekasan, Lima Orang Luka-Luka
Kebakaran Kios Laundry di Pasar Jenggara Tewaskan Seorang Karyawati

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 11:18 WIB

Ratusan Warga Terdampak Banjir di Pamekasan, Air Mulai Surut Pagi Ini

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:24 WIB

Enam Siswa SDN Margorejo 1 Surabaya Diduga Keracunan Susu, Wali Kota Eri Instruksikan Pemeriksaan Menyeluruh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:27 WIB

Damkar Pamekasan Evakuasi Anak Terkunci di Dalam Mobil Box

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:51 WIB

Kebakaran Hanguskan Deretan Pertokoan di Ganding, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar

Berita Terbaru

Petani di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, mulai menanam jagung di awal musim hujan.

Daerah

Awal Musim Hujan, Petani di Sumenep Mulai Tanam Jagung

Kamis, 6 Nov 2025 - 17:35 WIB