SUMENEP, detikkota.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumenep, Jawa Timur mengaku kesulitan mencari solusi atas keluhan fasilitas olahraga untuk beberapa cabang olahraga (cabor).
Ketua KONI Sumenep, Sutan Hadi Cahyadi membenarkan, bahwa fasilitas olahraga banyak yang tidak memadai. Bahkan, tidak jarang atlet beberapa cabor Sumenep harus numpang ke tempat lain, untuk sekadar latihan.
“Untuk atlet sepak bola dan lari kami bawa ke stadion Ratu Pamelingan Pamekasan, kami pinjam untuk latihan di sana. Karena di sini tidak ada yang ideal,” kata Sutan, Senin (13/3/2023).
Sutan menjelaskan, banyak fasilitas yang kondisinya sangat memperhatikan. Misalnya GOR yang digunakan untuk latihan bersama, kondisinya saat ini sudah banyak yang rusak, bahkan gedungnya retak-retak.
“Kami juga pernah mengajukan renovasi pada dinas terkait, tapi belum ada respon,” imbuhnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Ketua POBSI Sumenep, Robin Budiyanto tentang perhatian pemerintah daerah pada dunia olahraga. Akibatnya, pengurus cabor harus mengeluarkan uang sendiri untuk meningkatkan mutu atletnya karena belum adanya fasilitas yang layak untuk dijadikan latihan bersama-sama.
“Untuk latihan pemusatan atlet billiar menghadapi sejumlah kejuaraan terpaksa harus di Mr Ball, karena fasilitas yang ada di KONI tidak memadahi,” keluhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan mengakui tahun ini tidak ada anggaran untuk renovasi gedung fasilitas olahraga.
Pihaknya hanya mengganggarkan dana untuk keolahragaan sebesar Rp 3,3 milliar melalui APBD 2023. “Itu untuk dana hibah reguler cabor dan persiapan Porprov”, jelasnya.
Meski demikian, pihaknya akan menganggarkan dana untuk renovasi gedung olahraga secepatnya. “Nanti di PAK (perubahan anggaran keuangan, red) atau APBD murni tahun depan”, pungkasnya.(red)