Harga Beras Masih Tinggi, Begini Penjelasan Diskop UKM Perindag Sumenep

Salah seorang pedagang beras di Pasar Anom, Kec. Kota, Kab. Sumenep.
Banner

SUMENEP, detikkota.com – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur untuk menekan tingginya harga beras di pasaran butuh lebih ekstra. Terbukti, pekan ini harga komoditas tersebut kian melambung, baik beras kualitas premium maupun medium.

Harga beras kualitas premium jenis bengawan saat ini mencapai Rp13,4 ribu per kilogram. Padahal pekan lalu masih Rp13,2 ribu per kilogram. Sementara harga beras kualitas medium Rp12,5 ribu per kilogram. Naik Rp500 dibanding pekan lalu yang masih dibandrol Rp12 ribu per kilogram.

Banner

“Harga beras memang naik sejak beberapa minggu lalu. Ini bukan hanya terjadi di Sumenep, tapi merata di beberapa daerah lain,” jelas Idham Halil, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Sumenep, Selasa (12/9/2023).

Menurutnya, penyebabnya naiknya harga beras disebabkan oleh kemarau panjang sehingga banyak petani yang gagal panen karena kekurangan air.

Selain beras, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah minyak goreng curah dari Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram.

“Untuk minyak goreng kemasan harganya stabil. Kemasan 1 liter Rp19 ribu dan kemasan 2 liter Rp38 ribu,” imbuhnya.

Sementara harga komoditas lain yang stabil yaitu gula pasir dalam negeri, tetap Rp14 ribu per kilogram, cabai rawit Rp20 ribu per kilogram.
“Komoditas bawang, pekan ini harganya juga stabil, baik bawang merah maupun bawang putih. Masing-masing Rp20 ribu dan Rp33 ribu per kilogram,” papar Idham.

Meski demikian, ada beberapa komoditas yang harganya turun. Misal cabai merah besar yang pekan lalu diharga Rp30 ribu, turun menjadi Rp28 ribu dan saat turun  lagi menjadi Rp25 ribu per kilogram.

title="banner"