Karapan Kelinci Mulai Populer di Madura

Sabtu, 1 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Lomba adu cepat lari hewan piaraan di Madura, kini bukan hanya untuk sapi dan kambing atau yang populer disebut karapan (balapan), tapi juga hewan jenis kelinci. Salah satunya seperti yang digelar, Sabtu (01/06/2024), di lapangan Satset Desa Talage, Kecamatan Lenteng, Kbupaten Sumenep.

Kerapan kelinci yang di adakan di Kecamatan Lenteng sebanyak 162 ekor, kelinci bersaing berebut juara menjadi pelari tercepat dalam lomba yang digelar warga setempat.

Menurut salah seorang perserta lomba, Mohammad (40), karapan kelinci tersebut sebenarnya sudah digelar sejak lima tahun lalu. Tapi mulai populer pada pertengahan awal tahun 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Gagasan mengadakan karapan kelinci ini timbul dari teman-teman penggemar kelinci, bagaimana agar ada permainan yang menghibur, tapi tidak membutuhkan biaya banyak sebagaimana karapan sapi. Maka lalu timbullah gagasan mengadakan kerapan kelinci ini,” katanya.

Sebagaimana karapan sapi dan karapan kambing, pihak pelaksana juga menyediakan hadiah bagi para pemenangnya yang berasal dari pendaftaran peserta. Besarannya bervariasi bergantung pada jenis hadiah yang disediakan.

“Kalau karapan saat ini kan hadiah utamanya hanya lemari Es. Jadi pendaftarannya hanya Rp.50.000,” katanya menambahkan.

Untuk karapan jenis hewan kelinci ini, jarak tempuhnya maksimal hanya 90 meter. Berbeda dengan karapan sapi dan kambing yang hingga 300 meter, bahkan bisa 1 kilometer untuk tingkat nasional.

Demikian juga dengan biaya perawatan. Menurut penggemar kerapan kelinci Mohammad, untuk bisa membuat lari kelinci lebih kencang perlu perawatan secara intensif. Misalnya, dengan memberi jamu, atau memijat kelinci piaraannya secara intensif pula.

“Kalau punyaku ini, saya beri jamu telur ayam kampung dua Minggu sekali. Pijatnya dua kali sehari dan itu harus rutin dilakukan,” katanya.

Mohammad menjelaskan, di Madura, karapan kelinci mulai diperkenalkan oleh penggemar hewan kelinci di kabupaten Sampang pada sekitar tahun 1990-an. Awalnya karapan ini, hanya digelar setiap musim kemarau, setelah musim panen tembakau. Setelah menyebar luas di Madura, kerapan kelinci bukan lagi digelar setiap setahun sekali, tapi menjadi setiap pekan.

Berita Terkait

Kepala Desa Bungurjaya Tekankan Pentingnya Peningkatan Infrastruktur Desa
Desa Linggarsari Diduga Tinggalkan Pelayanan Saat Jam Kerja, Awak Media Soroti Kedisiplinan Perangkat Desa
Warga Gunggung Krisis Air, DPRD Jadwalkan Pemanggilan Dirut PDAM
Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja
PC Pagar Nusa Sumenep Gelar Konsolidasi, Bahas Penguatan Organisasi dan Program Strategis
Kerapan Sapi Brujul Probolinggo 2025 Tampilkan Adu Cepat di Lintasan Berlumpur
Edukasi Saka Bhayangkara, Polsek Plered Ajak Generasi Muda Jauhi Kenakalan Remaja Dan Narkoba
Kapolres Purwakarta Lakukan Survey Pengecekan Kesiapan Ops Lilin Lodaya Tahun 2025

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 17:08 WIB

Kepala Desa Bungurjaya Tekankan Pentingnya Peningkatan Infrastruktur Desa

Senin, 17 November 2025 - 15:07 WIB

Desa Linggarsari Diduga Tinggalkan Pelayanan Saat Jam Kerja, Awak Media Soroti Kedisiplinan Perangkat Desa

Senin, 17 November 2025 - 14:18 WIB

Warga Gunggung Krisis Air, DPRD Jadwalkan Pemanggilan Dirut PDAM

Senin, 17 November 2025 - 13:51 WIB

Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja

Minggu, 16 November 2025 - 20:39 WIB

Kerapan Sapi Brujul Probolinggo 2025 Tampilkan Adu Cepat di Lintasan Berlumpur

Berita Terbaru

Proyek pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jl. Adirasa Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep

Daerah

Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja

Senin, 17 Nov 2025 - 13:51 WIB