SUMENEP, detikkota.com – Ada tradisi unik masyarakat Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura. Mereka menyebutnya dengan tradisi ‘nyare kanca lebet montemmon lajengan’.
Tradisi tersebut bisa diartikan sebagai media menpererat persaudaraan melalui perkumpulan pecinta mainan tradisional layang-layang, seperti yang dilaksanakan di lapangan Dusun Ares Tengah, Desa Gedang-Gedang, Rabu (15/11/2023) sore.
Mulanya, para pecinta layang-layang tersebut datang dengan membawa layangan untuk dipajang dengan diikat di tali yang telah di sediakan oleh panitia di lokasi acara.
Para peserta selanjutnya duduk sembil menikmati ‘lembur’, minuman khas yang terbuat dari sari buah kelapa dan gula merah, hasil petani masyarakat sekitar.
Tokoh masyarakat setempat, Endi menyatakan, tradisi tersebut biasa dilaksanakan setiap akhir musim kemarau menjelang musim hujan.
“Bisa dibilang, tradisi ini dilakukan setiap akhir musim kemarau dan akan berakhir pada saat hujan mulai turun,” jelasnya, Rabu (15/11/2023).
Saat ini, sedikitnya ada 30 peserta pemilik layangan yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Peserta tidak hanya dari Desa Gedang-Gedang melainkan juga dari desa sebelah. Bahkan, ada yang dari desa di Kecamatan Batang-Batang,” imbuhnya.
Endi mengatakan, kegiatan tersebut juga menjadi hiburan bagi masyarakat sekitar disela-sela aktifitas bertani.
“Termasuk juga menjadi lahan berjualan bagi para pedagang makanan setempat seperti rujak dan es campur. Jadi, ada sisi keuntungan ekonomi juga,” imbuhnya.
Endi yang juga penggerak tokoh pemuda di Desa Gedang-Gedang berharap tradisi tersebut dapat dilestarikan oleh para generasi penerus.
“Pemerintah juga harus tahu tradisi ini sebagai bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan,” harapnya.