Daerah  

Pemkot Surabaya Sosialisasikan Empat Program Prioritas PAUD untuk Cetak Generasi Emas

Sebagai bagian dari penguatan implementasi, Pemkot Surabaya bersama Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, akan menggelar Sosialisasi Program Prioritas PAUD dan Rapat Koordinasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Tahap 2 pada 15 Juli 2025 di Convention Hall Surabaya.

SURABAYA, detikkota.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi emas melalui peluncuran empat program prioritas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program jangka panjang ini dirancang sebagai landasan pembentukan karakter anak-anak Surabaya yang cerdas dan berdaya saing.

Sebagai bagian dari penguatan implementasi, Pemkot Surabaya bersama Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, akan menggelar Sosialisasi Program Prioritas PAUD dan Rapat Koordinasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Tahap 2 pada 15 Juli 2025 di Convention Hall Surabaya.

Kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur penting, di antaranya BBPPMP Jawa Timur, Kementerian Agama, Bunda PAUD tingkat kecamatan dan kelurahan, kader SOTH-PKK, camat, lurah, serta organisasi mitra PAUD. Sinergi lintas sektor ini menjadi penopang utama dalam memperkuat ekosistem PAUD di Surabaya.

Ketua Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani, menjelaskan empat program prioritas tersebut. Pertama, Wajib Belajar 13 Tahun, mencakup satu tahun PAUD prasekolah sebagai fondasi awal pendidikan anak. Kedua, Gerakan 7++ Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), yang menanamkan kebiasaan baik seperti bangun pagi, tidur tepat waktu, serta dua kebiasaan khas Surabaya untuk membentuk karakter dan akhlak anak.

Program ketiga adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah, yang dirancang agar anak-anak mendapatkan pengalaman belajar awal yang menyenangkan dan bebas dari tekanan. Keempat, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), yang bertujuan membangun kemitraan erat antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam mendidik anak.

Rini menegaskan bahwa SOTH menjadi pilar penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik dan partisipatif. Dengan dukungan pengasuhan yang tepat, anak-anak diyakini akan tumbuh dengan karakter yang kuat dan kepribadian positif.

“Implementasi program ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kita butuh kolaborasi dari semua pihak, mulai dari kader SOTH-PKK, camat, lurah, hingga organisasi mitra PAUD seperti PGRI, HIMPAUDI, IGRA, IGABA, IGTKI, Dharmawanita, dan lainnya,” ujarnya.

Ia optimistis bahwa sinergi dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan akan memperkuat pondasi PAUD di Surabaya. Materi sosialisasi mencakup advokasi wajib belajar, pelaksanaan KAIH, monitoring MPLS, serta pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pelaksanaan program.

Seluruh program prioritas ini dijadwalkan akan diterapkan secara resmi mulai tahun ajaran 2025/2026 dengan koordinasi menyeluruh di tingkat kecamatan dan kelurahan.