SUMENEP, detikkota.com – Krisis dokter spesialis di wilayah kepulauan mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sumenep. Salah satu langkahnya, memberikan beasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS).
Selain itu, Pemkab Sumenep menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya dalam pelaksanaannya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, melalui kerja sama itu pihaknya akan fokus pada PPDS yang dibiayai agar bisa bertugas di daerah. Khususnya di daerah kepulauan, seperti RS Abuya di Pulau Kangean.
“Menurut kami, secara jangka panjang program ini sangat penting. Untuk jangka pendek, yang penting dapat dulu dokter spesialisnya. Ke depan, nggak akan kesulitan terkait kebutuhan dokter spesialis, karena kita sudah menyekolahkan putra daerah untuk menempuh pendidikan dokter spesialis,” kata Fauzi, Jumat (31/3/2023).
Saat ini, lanjutnya, baru 4 orang peserta PPDS yang diberi beasiswa. Jumlahnya akan bertambah pada 2024.
Untuk kendala saat ini, lanjut Fauzi, rumah sakit di kepulauan Sumenep masih dalam proses pembenahan, sehingga alat kesehatan yang ada masih terbatas. “Nanti akan kami lengkapi secar bertahap,” tandasnya.
Untuk diketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) bekerja sama dengan Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sumenep memberikan beasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Dalam program ini para dokter putra daerah akan diberi beasiswa.
Pada tahun 2023, Menteri Kesehatan mengalokasikan 2.500 beasiswa untuk pendidikan dokter, dokter spesialis, sub spesialis, perawat spesialis hingga perawat subspesialis, baik di dalam dan di luar negeri.
Program tersebut akan berlaku sampai 2024. Sementara sumber dananya berasal dari pemerintah pusat, kombinasi Kemenkes dan Kemenkeu serta lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP).(red)