DPMPTSP dan Naker Sumenep Daftarkan 4420 Pekerja Rentan BPJS Ketenagakerjaan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Reyadi.

SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendaftarkan 4420 pekerja rentan dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan (DPMPTSP dan Naker) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Reyadi mengatakan, dengan ikut program BPJS maka pekerja rentan akan mendapatkan jaminan atas risiko pekerjaan yang dijalaninya.

Banner

“Ribuan pekerja yang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan itu diikutkan sejak tahun 2022 dan tahun ini,” kata Rahman, Senin (16/10/2023).

Menurutnya, para pekerja rentan yang didaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan beragam. Mulai dari tukang becak, ojol, asisten rumah tangga, nelayan hingga buruh tani  dan tukang bangunan.

“Anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Sumenep. Tujuannya, bisa membantu para pekerja renta jika terjadi kecelakaan kerja,” imbuhnya.

Sementara untuk program BPJS Kesehatan, lanjut Rahman, mereka sudah tercover melalui program Universal Health Coverage (UHC).

“Cukup menunjukan KTP, mereka sudah bisa mendapatkan layanan kesehatan, baik di Puskesman mau pun di rumah sakit,” kata Rahman.

Mantan Kepala BPBD Sumenep itu merinci, tukang becak yang didaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan pada 2022 sebanyak 449 orang dan tahun 2023 445 orang. Ojol 138 orang di tahun 2022, dan tahun ini 139 orang.

Sedangkan asisten rumah tangga yang tahun 2022  sebanyak 213 orang dan 2023 sejumlah 210 orang. Sementara nelayan jumlahnya mencapai 134 orang di tahun 2022 dan 123 orang tahun 2022.

“Paling banyak buruh dan tukang bangunan. Tahun 2022 berjumlah 1060 orang dan tahun ini 1519 orang,” pungkasnya.

title="banner"
Banner