BMKG Pastikan Gempa di Garut Bukan Jenis Megathrust

GARUT, detikkota.com – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pastikan Gempa bumi yang terjadi di Garut bukanlah gempa megathrust melainkan instraslab earthquake.

Berbeda dengan gempa megathrust yang berpusat di bidang kontak antar lempeng, gempa ini disebabkan oleh pecahnya batuan di lempeng Indo-Australia yang menujam ke bawah lempeng Eurasia di Selatan Jabar.

Banner

“Instralab earthquake ini memiliki karakter yang disebut sebagai gempa “lack of aftershock” di mana gempa ini minim susulan,” kata Daryono, Minggu (28/04).

Meskipun begitu, masyarakat diharapkan untuk tetap berhati-hati dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Perlu diketahui, Gempa bumi berdorongan besar atau disebut Gempa bumi Megathrust terjadi pada zona subduksi di sepanjang batas lempeng konvergen destruktif, di mana satu lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng yang lain.

Gempa ini adalah gempa bumi lintas lempeng yang paling kuat di planet ini, dengan besaran momen (Mw) yang dapat melebihi 9,0. Sejak tahun 1900, gempa bumi berkekuatan 9,0 atau yang lebih besar dianggap sebagai Gempa bumi berdorongan besar.

Tidak ada jenis lain yang dikenal sumber terestrial dari aktivitas tektonik yang telah menghasilkan gempa bumi dari skala seperti ini.

Sedangkan, Gempa intralempeng adalah gempa yang terjadi di bagian dalam lempeng tektonik , berbeda dengan gempa antar lempeng yang terjadi di batas lempeng tektonik. Disebut juga gempa intraslab , terutama bila terjadi di lempeng mikro.

Gempa bumi intralempeng relatif jarang terjadi dibandingkan gempa antarlempeng yang lebih umum terjadi. Bangunan yang jauh dari batas lempeng jarang dilindungi dengan perkuatan seismik , sehingga gempa bumi besar di dalam lempeng dapat menimbulkan kerusakan parah.

title="banner"
Banner