Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Dongkrak Produksi Pertanian Banyuwangi

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berdialog dengan petani di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Rabu (24/9/2025).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berdialog dengan petani di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Rabu (24/9/2025).

BANYUWANGI, detikkota.com – Program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto dirasakan langsung manfaatnya oleh petani di Kabupaten Banyuwangi. Selain menjaga ketersediaan pupuk, program tersebut juga meningkatkan harga gabah dan produktivitas pertanian di daerah lumbung pangan nasional ini.

Hal itu terungkap saat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berdialog dengan para petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Rabu (24/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, petani mengaku tidak lagi kesulitan pupuk, sementara harga gabah kering panen di pasaran menembus Rp7.300 per kilogram, lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perwakilan Gapoktan Desa Mangir, Buniman, menyebut lahan pertanian di desanya mencapai 400 hektare dengan potensi produksi sekitar 2.400 ton gabah per musim panen.

Sementara itu, petani dari Desa Gladag, Effendi, mengapresiasi bantuan drone pertanian dan mesin combine harvester yang mempermudah penyemprotan hama serta mempercepat proses panen.

Bupati Ipuk menyampaikan syukur atas keberhasilan program ketahanan pangan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia menegaskan, Banyuwangi kini surplus padi dan masuk lima besar penyumbang padi terbesar di Jawa Timur.

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan seluruh pihak. Ini semua juga hasil kerja keras para petani,” ujar Ipuk.

Menurutnya, Pemkab Banyuwangi akan terus memperkuat dukungan bagi sektor pertanian, mulai dari penyediaan alat mesin pertanian, perbaikan irigasi, optimalisasi pupuk dan benih unggul, hingga pengembangan hilirisasi dan digitalisasi pertanian.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, menambahkan hasil panen petani tetap melimpah meski sempat terkendala hama. Dari Januari hingga Mei 2025, produksi beras mencapai 228 ribu ton, sementara kebutuhan masyarakat hanya 68 ribu ton, sehingga tercatat surplus lebih dari 159 ribu ton.

Penulis : Bi

Editor : Red

Berita Terkait

Edukasi Saka Bhayangkara, Polsek Plered Ajak Generasi Muda Jauhi Kenakalan Remaja Dan Narkoba
Kapolres Purwakarta Lakukan Survey Pengecekan Kesiapan Ops Lilin Lodaya Tahun 2025
Festival 1001 Menu Bebek Chapter 6 Resmi Dibuka, Bangkalan Perkuat Posisi sebagai Destinasi Kuliner
PCNU Sumenep Dukung Pengembangan Otak-otak Bandeng Tapakerbau sebagai Produk Unggulan Lokal
Pemkab Banyuwangi dan Sungai Watch Gelar Big Clean Up, Bersihkan 2,4 Ton Sampah di Pesisir Sampangan
Danramil Wonosegoro Dorong Penguatan Toleransi Lewat Sosialisasi FKUB
Babinsa Kratonan Jalin Komsos dengan Pengepul Barang Bekas, Ajak Jaga Kebersihan dan Patuh Hukum
Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kampung Tegalbuah Diduga Asal Jadi, Kualitas Pekerjaan Diragukan

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 17:07 WIB

Edukasi Saka Bhayangkara, Polsek Plered Ajak Generasi Muda Jauhi Kenakalan Remaja Dan Narkoba

Minggu, 16 November 2025 - 16:36 WIB

Kapolres Purwakarta Lakukan Survey Pengecekan Kesiapan Ops Lilin Lodaya Tahun 2025

Minggu, 16 November 2025 - 09:16 WIB

Festival 1001 Menu Bebek Chapter 6 Resmi Dibuka, Bangkalan Perkuat Posisi sebagai Destinasi Kuliner

Sabtu, 15 November 2025 - 20:01 WIB

PCNU Sumenep Dukung Pengembangan Otak-otak Bandeng Tapakerbau sebagai Produk Unggulan Lokal

Sabtu, 15 November 2025 - 08:29 WIB

Pemkab Banyuwangi dan Sungai Watch Gelar Big Clean Up, Bersihkan 2,4 Ton Sampah di Pesisir Sampangan

Berita Terbaru