SUMENEP, detikkota.com – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berharap masyarakat bisa mendorong digitalisasi pasar tradisional. Salah satunya dengan cara menggunakan pembayaran non tunai, didalam melakukan transaksi jual beli.
Hal itu ia sampaikan saat resmikan Pasar Baru Bangkal Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Selasa (29/03/2022) hari ini.
Diketahui, Pasar Baru Bangkal merupakan program relokasi pedagang kaki lima, yang berpindah dari taman bunga sejak tahun 2017 lalu dengan jumlah 550 pedagang.
Sehingga, untuk mengakomodir hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumenep kemudian melakukan perbaikan infrastruktur penunjang berupa kios-kios modern sebagai lapak penjualan bagi pedagang.
Dalam hal ini, pemerintah setempat menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur yaitu Bank Jatim dan Bank Indonesia (BI), untuk mensukseskan upaya digitalisasi pasar tradisional.
“Melihat peran penting digitalisasi maka reformasi kita harus bersifat potensial,” terang Bupati dalam sambutannya.
Menurutnya, digitalisasi pasar tidak lepas dari spirit Pemerintah Kabupaten Sumenep, memoderenisasi pengelolaan birokrasi didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati juga menyampaikan, pada situasi pandemi Covid-19 yang berdampak secara langsung terhadap pelaku usaha termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan hadirnya teknologi ini pebisnis masih dapat terselamatkan untuk menjaga stabilitas usaha. Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk permisif terhadap perkembangan bisnis.
“Dalam realisasinya progam ini dilakukan secara simultan, dan direncanakan berkelanjutan sampai pelaku ekonomi terlibat masuk pasar tradisional. Pada tahun awal legalisasi dimulai dari pembayaran non tunai,” katanya. (Red)