Di Semesta-Mu, Ku Ukir Dzikir

detikkota.com – Juni, tercium harum aroma melati
Roncean anak negeri, menimang janji di antara dua dimensi

Kapan kan teramini?

Mendulang halimun bergulung-gulung
Berkerudung bingung, kidung pun bernada murung

Kemana hendak dilarung?

Bunga kertas menghiasi wisma kalangan atas
Begitu khas, seakan tiada beralas batas
Kenapa mereka bebas?

Rinai belumlah usai
Beterbangan uang kertas, seakan moral akan tergadai demi seliter beras
Apakah imbas?

Jalanan keras, tanah padas!
Menyerupa nadi, mengukir pundi pada dinding-dinding cadas
Adakah kata ikhlas?

Irama cadas menggaung dengung
Menelisik lorong-lorong gelap, sementara roda menggilas keras tiada belas
Bisakah tawa kembali lepas?

Otak-otak cerdas, berputar memilin keras
Merubah takdir, menolak fakir, sungguh berat kupungkir
Ijinkanlah, di semesta-Mu, kuukir dzikir?

Pujangga dulu biar Mencair info lainya

*) Bay Dewa Aruna