EKBIS  

Diskan Sumenep Usul Instalasi Washing Plant Untuk Tingkatkan Kualitas Garam Rakyat

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Agustiono Sulasno.

SUMENEP, detikkota.com – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengusulkan pembangunan instalasi ‘washing plant’ garam kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Instalasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan harga jual garam rakyat.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Agustiono Sulasno mengatakan, dengan instalasi ‘washing plant’ atau alat pencuci garam kualitas garam rakyat bisa meningkat sehingga mendongkrak nilai jual.

Banner

“Garam rakyat kalau diolah dengan ‘washing plant’  kadar NaCl-nya akan meningkat hingga 97 persen. Selain itu warnanya lebih putih. Otomatis harga jualnya akan beda. Pasti harga jualnya jauh lebih mahal,” jelasnya, Minggu (6/8/2023).

Mantan Kadishub itu menyatakan, saat ini harga garam rakyat mulai anjlok. Sejak bulan lalu, harga garam rakyat di kisaran Rp 2,7 juta per ton. Anjloknya harga garam karena mulai masuk masa panen raya.

“Kalau awalnya saat masih sedikit yang panen, harga garam rakyat bisa mencapai lebih dari Rp 5 juta per ton untuk kualitas 1. Sekarang karena mulai banyak yang panen, stok melimpah, sehingga harga turun,” paparnya.

Karena itul, kata Agus, perlu adanya instalasi ‘washing plant’ di Sumenep untuk menambah nilai ekonomis garam rakyat. Pihaknya mengaku telah melayangkan surat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengajukan permohonan agar bisa dibangun ‘washing plant’ di Sumenep melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kabupaten Sumenep ini merupakan salah satu daerah penghasil garam terbesar, dengan luas lahan garam yang paling luas. Jadi sangat wajar apabila KKP membangun instalasi ‘washing plant’ di Sumenep,” tandasnya.

Garam rakyat di Kabupaten Sumenep diproduksi pada lahan seluas 1617,74 hektare yang tersebar di 10 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan.

Kecamatan penghasil garam rakyat tersebut adalah Kecamatan, Gapura, Kalianget, Saronggi, Pragaan, Gili Genting, Talango, Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken.

Tahun 2023, produksi garam rakyat Sumenep ditargetkan mencapai 156.696,98 ton. Tahun 2022, produksi garam rakyat selama setahun hanya 49.143,17 ton. Jumlah produksi tersebut sangat rendah karena tahun lalu terjadi kemarau basah.

title="banner"
Banner