HMI Cabang Banyuwangi Tegaskan Independen di Pilkada

Pilkada serentak 2020

BANYUWANGI, detikkota.com – Menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi, suhu politik mulai memanas. Saling dukung antar para pendukung juga terus berdatangan.

Menyikapi hal tersebut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banyuwangi menegaskan akan terus menjaga independensi pada Pilkada 2020 di Bumi Belambangan.

Mahfud Wahib, Ketua HMI Cabang Banyuwangi mengatakan secara organisasi akan tetap menjaga independensi dan bersikap netral sehingga tidak akan memihak ke kubu manapun dalam kontestasi politik.

Menurutnya, Kader HMI boleh ikut dalam aktivitas politik praktis (partai poltik dan timses) apabila telah menjadi alumni, namun apabila masih tercatat sebagai anggota aktif dan ingin memilih aktif dalam politik praktis, maka keanggotaan kader tersebut harus dicabut.

“Di kedua paslon Cabup-Cawabup ada alumni HMI (KAHMI) ada yang menjadi team sukses, jadi tidak bisa ditafsirkan kalau HMI sebagai organisasi cenderung mendukung salah satu palson. Hal itu merupakan sikap politik dari HMI, sedangkan sikap politik secara masing-masing individu tidak bisa diatas namakan organisasi,” terangnya.

Namun independensi HMI tidak boleh diartikan bahwa HMI anti terhadap politik, peranan HMI dalam proses Pilkada tentunya adalah memastikan bagaimana agar proses Pilkada berjalan sesuai rule of the game, sesuai aturan sebagaimana dalam perundang-undangan. HMI juga telah mendistribusikan kader-kadernya untuk ikut dalam proses pengabdian menjadi penyelenggara Pilkada seperti di KPU dan BAWASLU.

“Saya secara pribadi maupun organisasi berharap agar kader tetap loyal pada konstitusi. Berdiri selayaknya menjadi garda tengah dalam proses demokratisasi di Kabupaten Banyuwangi. Harus ada yang berani ambil bagian menjadi elemen perekat dan diluar dua kubu kontestan pilkada ini,” jelasnya.

Kepada para seluruh alumni HMI di Kabupaten Banyuwangi dengan beragam profesinya hari ini termasuk politisi dan kebetulan menjadi team pemenangan kedua paslon, KABID PA itu juga mengimbau agar turut menjaga kondusifitas dan mengutamakan politik santun nan mendidik.

“Kita hargai setiap pilihan-pilihan pribadinya. Tetapi kita juga berharap agar tidak menyeret simbol-simbol dan nama organisasi dalam percaturan PILKADA maupun kegiatan politik praktis lainnya. Agar tetap terjaga marwah dan nama baik organisasi sesuai dengan AD/ART HMI,” terang Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNTAG Banyuwangi tersebut. (SHT)