EKBIS, News  

Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Perusahaan Buthuh Strategi dalam Mencari Tenaga IT Terbaik

Detik.com – Jakarta, 30 Sept 2020 ,  Terlepas dari ledakan adopsi teknologi di dalam negeri, Indonesia masih mengalami krisis kekurangan talenta digital. Menurut indeks IMD  – yang mengukur kapasitas dan kesiapan 63 negara untuk menggunakan teknologi sebagai pendorong utama transformasi ekonomi – Indonesia menempati ranking ke-56, lebih rendah dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Thailand (40) dan Malaysia (26).

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia membutuhkan minimal 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan, atau sekitar 600.000 talenta digital baru per tahun, agar dapat membangun ekosistem digital yang baik di masa depan. Sayangnya, suplai talenta digital di pasaran masih sangat terbatas, sehingga para perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan tenaga IT terbaik. Menurut survei Telkomresta, 36% pimpinan perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa kurangnya talenta di bidang digital menjadi penghambat dalam upaya transformasi bisnis mereka.

Melihat kelangkaan tenaga ahli IT di Indonesia, banyak perusahaan yang mulai menerapkan cara baru dalam perekrutan, salah satunya dengan menjadi Hiring Partner (Mitra Rekrutmen) dari sekolah-sekolah pemrograman ternama, seperti Hckativ8.

“Adalah sebuah tantangan tersendiri untuk menemukan kandidat dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta memiliki karakter dan etos kerja profesional. Semua perusahaan di Indonesia bersaing untuk mendapatkan kandidat terbaik, karena itulah, kami harus menerapkan metode rekrutmen yang lebih proaktif, salah satunya yaitu dengan menjadi Mitra Rekrutmen. Selama dua tahun terakhir, Ruparupa.com telah bermitra dengan Hacktiv8 agar bisa mendapatkan akses lebih mudah dan eksklusif untuk mencari kandidat di bidang teknologi,” kata Rini Nurindah, Recruiter Ruparupa.com.

Sebagai Mitra Rekrutmen Hacktiv8, perusahaan memiliki akses eksklusif untuk merekrut lulusan IT terbaik dengan jaminan mutu. Setiap bulan, mereka akan mendapatkan daftar alumni IT yang sudah dikurasi, sehingga mempermudah tim HR dan menghemat banyak waktu dibandingkan metode konvensional seperti pemasangan lowongan kerja. Proses menjadi Mitra Rekrutmen ini pun mudah dan gratis, hanya dengan mengisi formulir elektronik.

“Di Xendit, kami percaya ada banyak jalan menuju kesuksesan. Hacktiv8 selalu memberdayakan dan mendampingi orang-orang dengan etos kerja terbaik, bahkan walaupun mereka belum pernah mempelajari coding sebelumnya. Hal ini sejalan dengan budaya perusahaan Xendit, dimana kami selalu memprioritaskan karyawan yang terbukti mau bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Itulah mengapa kami termasuk salah satu perusahaan pertama yang menjadi Mitra Rekrutmen Hacktiv8 dan juga menawarkan kesempatan magang. Para alumni Hacktiv8 di Xendit kini telah menduduki posisi kepemimpinan dan kami sangat mengapresiasi kontribusi yang telah mereka berikan selama ini,” ungkap Moses Lo, CEO dan Co-Founder Xendit.