SUMENEP, detikkota.com – Lomba adu cepat lari hewan piaraan di Madura, kini bukan hanya untuk sapi dan kambing atau yang populer disebut karapan (balapan), tapi juga hewan jenis kelinci. Salah satunya seperti yang digelar, Sabtu (01/06/2024), di lapangan Satset Desa Talage, Kecamatan Lenteng, Kbupaten Sumenep.
Kerapan kelinci yang di adakan di Kecamatan Lenteng sebanyak 162 ekor, kelinci bersaing berebut juara menjadi pelari tercepat dalam lomba yang digelar warga setempat.
Menurut salah seorang perserta lomba, Mohammad (40), karapan kelinci tersebut sebenarnya sudah digelar sejak lima tahun lalu. Tapi mulai populer pada pertengahan awal tahun 2020.
“Gagasan mengadakan karapan kelinci ini timbul dari teman-teman penggemar kelinci, bagaimana agar ada permainan yang menghibur, tapi tidak membutuhkan biaya banyak sebagaimana karapan sapi. Maka lalu timbullah gagasan mengadakan kerapan kelinci ini,” katanya.
Sebagaimana karapan sapi dan karapan kambing, pihak pelaksana juga menyediakan hadiah bagi para pemenangnya yang berasal dari pendaftaran peserta. Besarannya bervariasi bergantung pada jenis hadiah yang disediakan.
“Kalau karapan saat ini kan hadiah utamanya hanya lemari Es. Jadi pendaftarannya hanya Rp.50.000,” katanya menambahkan.
Untuk karapan jenis hewan kelinci ini, jarak tempuhnya maksimal hanya 90 meter. Berbeda dengan karapan sapi dan kambing yang hingga 300 meter, bahkan bisa 1 kilometer untuk tingkat nasional.
Demikian juga dengan biaya perawatan. Menurut penggemar kerapan kelinci Mohammad, untuk bisa membuat lari kelinci lebih kencang perlu perawatan secara intensif. Misalnya, dengan memberi jamu, atau memijat kelinci piaraannya secara intensif pula.
“Kalau punyaku ini, saya beri jamu telur ayam kampung dua Minggu sekali. Pijatnya dua kali sehari dan itu harus rutin dilakukan,” katanya.
Mohammad menjelaskan, di Madura, karapan kelinci mulai diperkenalkan oleh penggemar hewan kelinci di kabupaten Sampang pada sekitar tahun 1990-an. Awalnya karapan ini, hanya digelar setiap musim kemarau, setelah musim panen tembakau. Setelah menyebar luas di Madura, kerapan kelinci bukan lagi digelar setiap setahun sekali, tapi menjadi setiap pekan.