Kopri PMII Pragaan Berikan Pelatihan Penggemukan Sapi dan Pembuatan Pupuk Organik Kepada Petani

Pelatihan Penggemukan Sapi dan Pembuatan Pupuk Organik Kepada Petani

SUMENEP, detikkota.com – Sebagai upaya untuk memberdayakan petani di Kecamatan Pragaan, Kopri PK PMII Pragaan Sumenep berikan pelatihan penggemukan sapi dan pembuatan pupuk organik, Jumat (9/10/3020) bertempat di Balai Desa Larangan Perreng.

Pelatihan pemberdayaan petani melalui “Penggemukan Sapi dan Pembuatan Pupuk Organik” yang di adakan oleh Kopri PMII Pragaan disambut baik oleh Kepala Desa Larangan Perreng beserta masyarakat setempat.

Banner

Jawadatul Mukarromah selaku Ketua Kopri PMII Pragaan mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah bentuk semangat dan kekompakan pengurus agar lebih peduli terhadap masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana pengurus Kopri PMII Pragaan dengan harapan, menjadikan semangat dan kekompakan kepengurusan untuk peduli terhadap masyarakat,” kata Jawada yang biasa dipanggil.

“Dengan adanya pelatihan pemberdayaan petani melalui penggemukan sapi dan pembuatan pupuk organik ini, mampu memberdayakan bapak dan ibu petani khususnya yang ada di Desa Larangan Perreng,” tandasnya.

Sementara, Imam Mastum, Kepala Desa Larangan Perreng mengatakan, bahwa masyarakat Larangan Perreng mayoritas kelompok petani dan peternak.

Di bidang pertanian, mayoritas masyarakat Larangan Perreng bertani padi dan tembakau, dan sebagaian juga bertani pisang, namun bertani tembakau yang sangat antusias.

Di Desa Larangan Perreng ada 17 kelompok tani dan kelompok wanita tani.

Perlu diketahui juga bagi petani dalam peternakan masih memiliki kekurangan, yaitu terkait pakan ternak. Seperti pada musim kemarau kekurangan pakan ternak sehingga ketika musim kemarau peternak masih sulit mencari pakan ternak.

“Maka harapan kami masyarakat bisa mengatasi problem ini dengan adanya kegiatan ini,” harapnya saat memberikan sambutan.

Selain itu juga, dalam masalah pupuk, kata dia, kelompok tani masih memiliki kekurangan, karena bergantungnya petani pada distributor pupuk yang harus menebus terlebih dahulu.

“Maka harapan kami masyarakat bisa menggunakan pupuk yang tersedia di dusun lampereng itu sendiri. Seperti Kotoran sapi dan kambing,” ujar Imam Mastum bapak dua anak ini.

Tak lupa dia juga memotivasi kepada masyarakat dan organisasi PMII untuk semangat dalam bertani dan saling melengkapi dalam mengatasi problem petani khususnya di Larangan Perreng.

“Asyik loh jadi orang tani, karena saya sendiri pribadi adalah orang tani,” pungkasnya.

Dalam kesempatan kali ini, Noviayanto ST. MT selaku pemateri memberikan pemahaman bagaimana mengatasi pakan yang terbatas dengan tekhnik pengolahan agar pakan ternak bernutrisi.

Supaya, Sapi tidak hanya diharapkan gemuk tapi juga mempunyai kulit yang halus, sehingga penyerapan makanan pada kulit sapi lebih maksimal.

Menurutnya, dengan adanya pemanfaatan tekhnik ini dapat dipraktekkan terhadap pembuatan pakan, dan pembuatan pupuk organik.

“Dalam peternakan sapi tentu peternak berharap hewan sapi ternak menjadi gemuk dengan cepat serta mampu mengadopsi pupuk organik,” pungkasnya. (Md)