SUMENEP, detikkota.com – Achmad Fauzi, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01 hadir “Single Fighter” atau sendirian di Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep 2020. Pasalnya, Nyai Hj. Dewi Khalifah pasangannya itu berhalangan hadir karena menjalani ibadah.
Meski begitu Achmad Fauzi mengaku tidak ada masalah dan siap bertarung gagasan pada debat berikutnya. Terbukti pada debat kali ini dirinya mampu mengimbangi lawannya yang hadir ke arena debat dengan komposisi komplit.
Bahkan dipastikan pada debat berikutnya Achmad Fauzi sendirian. Meskipun dia mengaku sebenarnya membutuhkan kawan supaya ketika jeda iklan ada teman untuk di ajak berbicara.
“Saya secara pribadi inginnya ada kawan untuk berbicara misalnya saat jeda dan dalam beberapa debat kedepan saya akan sendirian akan tetapi tidak ada masalah,” ujar Achmad Fauzi kepada awak media usai mengikuti debat publik, pada Selasa malam (10/11/2020).
Dalam debat bertema “Peningkatan Kesejahteraan Dan Pelayanan Masyarakat” Achmad Fauzi mengatakan, selama dia menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep periode 2015-2020 sudah ada program pengentasan kemiskinan. Dia contohkan beberapa program yang sudah berjalan yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dari beberapa program yang dia contohkan itu menurutnya harus di pertahankan akan tetapi tetap harus dilakukan evaluasi. Agar dapat memperbaiki yang belum maksimal dan meningkatkan yang sudah berjalan baik.
“Program kesejahteraan masyarakat itu tidak perlu di lakukan lagi karena memang sudah di lakukan, misalnya PKH BPNT, RTLH tinggal di perkuat dan ditingkatkan saja,” imbuhnya.
Sebagai upaya memberikan pelayanan masyarakat, dirinya juga akan meningkatkan pembangunan infrastruktur, sehingga distribusi hasil produksi pertanian lebih dan dapat mendorong industri pariwisata. Selain itu juga, pihaknya akan merevitalisasi pasar tradisional yang menjadi titik ekonomi mayoritas masyarakat Sumenep, sebagai prasarana yang harus di berikan untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
Fauzi juga akan memberikan beberapa stimulus terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Sumenep, mulai dari penyertaan modal yang bisa di kembangkan agar industri ini meningkat. Sehingga dapat mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru. Hal itu semua di akuinya tetap berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat.
“Terus revitalisasi pasar agar UMKM kita tumbuh dengan baik dengan berbagai stimulan yang kita berikan misalnya bantuan permodalan, itu semua mengarah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dicecar perihal angka kemiskinan yang masih tinggi, calon bupati dengan tagline “Bismillah Melayani” ini menegaskan sudah melakukan langkah-langkah baik, dengan beberapa terobosan dan intervensi ke bawah secara langsung untuk mengentaskan kemiskinan. Hal itu bisa di lihat penurunan angka kemiskinan sebesar 0.68 persen dari tahun sebelumnya.
“Terobosan yang baik dan intervensi yang baik, salah satu indikatornya angka kemiskinan kita turun 0.68 persen dari tahun sebelumnya,” terangnya.
Dalam konteks kemiskinan, kedepannya calon petahana ini akan melakukan pemutakhiran data yang lebih baik atau data induk. Karena menurutnya ketepatan sebuah kebijakan apalagi yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan harus berbasis data yang presisi dengan begitu program-program yang di keluarkan akan tepat sasaran.
“Saya merasa perlu ada pemutakhiran data kedepan sinkronisasi antara data di tingkat Kabupaten dan data ditingkat Desa, sehingga kebijakan itu menjadi lebih tepat dan berbasis data yang akurat,” pungkasnya. (Md)