PD MIO Indonesia Kabupaten Sumenep Resmi Dilantik, Ini Harapan Bupati

PD MIO Indonesia Kabupaten Sumenep Resmi Dilantik, Ini Harapan Bupati
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi foto bersama Pengurus PD MIO Indonesia Kabupaten Sumenep usai pelantikan.
Banner

SUMENEP, detikkota.com – Pengurus Perwakilan Daerah (PD) Media Independen Online (MIO)  Indinesia Kabupaten Sumenep, Jawa Timur preode 2023-2027 resmi dilantik dan dikukuhkan di salah satu hotel mewah di Sumenep, pada Senin (12/6/2023).

Acara pelantikan dan pengukuhan asosiasi media online tersebut dihadiri oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Ketua Umum MIO Indonesia, Pimpinan Wilayah Jawa Timur, Jajaran Forkopimda dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Sumenep, Paguyuban Camat, Asosiasi Kepala Desa (AKD) serta para undangan.

Banner

Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PD MIO Indonesia Kabupaten Sumenep itu ditandai dengan penyerahan Pataka Bendera MIO Indonesia dari Ketua Umum, AYS Prayogie kepada Ketua Pengurus PD Kabupaten Sumenep, Candra Hasan.

Usai dikukuhkan, Candra Hasan mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir serta meminta support dan kerjasama dari berbagai pihak dalam menjalankan amanah memimpin organisasi media online di Sumenenp.

“Selaku Ketua MIO Indonesia Sumenep saya akan menjalankan amanah ini dengan baik dan penuh tanggung jawab. Tentu, butuh dukungan dari berbagai pihak dalam mewujudkan profesionalitas dan independensi pers yang bermartabat,” kata Bucek, sapaan karib Candra Hasan.

Candra menegaskan bahwa, PD MIO Indonesia Sumenep akan konsisten menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah maupun instansi lain dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik.

“Kami komitmen untuk melawan berita hoax, meningkatkan kompetensi wartawan, penataan administrasi serta legalitas media anggota. Ini menjadi visi dan misi yang akan diwujudkan oleh kepengurusan kami,” tegasnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Bucek, pihaknya segera melaksanakan Pelatihan Jurnalistik untuk meningkatkan kualitas penulisan berita yang baik dan benar.

“Ini menjadi program kami ke depan, supaya produk jurnalistik dari media online yang tergabung dalam MIO Indonesia Sumenep lebih berkualitas. Termasuk, semua wartawannya harus memiliki Sertifikat UKW,” imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan Ketua Perwakilan Wilayah (PW) MIO Indonesia Jawa Timur, Suharto. Pihaknya menginginkan agar semua wartawan yang tergabung segera mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

“Ini penting untuk segera dilakukan sebagai salah satu indikator kompetensi dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Suharto, MIO Indonesia bercita-cita mendirikan Bank Wartawan demi kesejahteraan para anggota. “Melalui Bank Wartawan, kebutuhan transaksi serta pembiayaan yang berkaitan dengan kepentingan wartawan akan terfasikitasi. Termasuk, menunjang kesejahteraan mereka,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum MIO Indonesia, AYS Prayogie menyatakan, sebagai organisasi perusahaan media yang terstruktur dari tingkat nasional hingga daerah kabupaten/kota, kehadiran asosiasi diharapkan dapat mengarahkan anggotanya untuk bersikap obyektif, independen dan menjadi pilar demokrasi.

Pihaknya meminta setiap wartawan yang tergabung dalam MIO Indonesia hendaknya berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 40 tahun 1990 tentang Pers serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugas.

“Setiap berita yang dihadirkan selalu mengedapankan kepentingan umum, mengedukasi masyarakat serta bermanfaat bagi pembacanya,” pungkas Prayogie.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dalam sambutannya meminta insan pers memberikan edukasi yang baik kepada publik.

“Pers adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari pemerintah. Ia memiliki fungsi banyak fungsi, di antaranya memberikan edukasi dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Yang penting, dalam menyajikan berita harus berimbang,” jelas Bupati Fauzi.

Bupati menegaskan, pemerintah daerah tidak anti kritik. Sebab, kritik adalah bagian dari proses koreksi terhadap sejumlah kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah. Namun, koreksi harus diimbangi dengan narasi obyektif dan solutif.

“Kritik konstruktif harus dilakukan oleh media terhadap penyelenggara pemerintah sebagai bagian dari bentuk pengawasan,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Fauzi juga meminta agar ketajaman tulisan dalam sebuah pemberitaan harus mampu memberikan edukasi cerdas. Salah satunya menghadirkan nara sumber primer dari berbagai pihak yang kompeten. Sehingga, fakta-fakta yang diketengahkan dalam sebuah berita tidak cenderung menyalahkan satu pihak, melainkan mampu memberikan pandangan yang holistik tentang hal yang diberitakan.

“Misal, nulis masalah sampah. Jangan hanya mempertanyakan peran pemerintah ketika sampah berserakan dimana-mana. Tetapi yang perlu juga diedukasi bagaimana masyarakat hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Fauzi.

Kendati demikian, kata Fauzi, pekerjaan jurnalistik adalah pekerjaan mulia yang perlu disupport. Wartawan selalu menyampaikan informasi kepada masyarakat sehingga mereka bisa tahu tentang peristiwa yang terjadi, baik masalah hukum, politik, kesenian, budaya dan lainnya.

“Untuk itu, saya ucapkan selamat kepada para Pengurus PD MIO Indonesia Sumenep yang telah dilantik dan dikukuhkan. Semoga, dapat menjalankan tugas dan amanah dengan baik sesuai dengan harapan kita semua,” pungkas Bupati Fauzi.

title="banner"