LEBAK, detikkota.com – Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Pemuda Karang Taruna Muda Karya dibawah komando Karang Taruna Kecamatan Cileles yang bekerja sama dengan Ceo/direktur JB travel (Pak Jaya) melakukan penanaman 1000 pohon durian seluas 8 Hektare yang berada di Desa Mekarjaya, Kamis (1/10/2020). Tiga hari lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa intansi pemerintah, diantaranya Muspika Kecamatan Cilele, Ahyani S.Pd, Babinsa, dan DLHK Kecamatan, Penyuluh Pertanian, MTD, Pemerintah Desa setempat serta OKP Kecamatan Cileles pun turut hadir dalam kegiatan ini yakni Keluarga Mahasiswa Kecamatan Cileles (KMKC) dan KNPI Kecamatan Cileles.
Ahyani, S.Pd selaku Camat Cilele mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya di Desa Mekarjaya saja melainkan akan berlanjut di Desa-Desa yang ada di Kecamatan Cileles.
“Karena tolak ukur kesejahteraan dan kemajuan daerah dalam hal ini Kecamatan Cileles tidak musti menjadi pejabat, andai saja ada 100 orang seperti Pak Jaya Ceo/Direktur (jB travel) Insya Allah kecamatan Cileles menjadi kecamatan yang berkemajuan dan harapannya kecamatan kita menjadi daerah percontohan amiin,” katanya.
Sementara itu Ceo/direktur jB travel menyampaikan pemuda berkarya tidak harus minder dengan setatus pendidikan, terlepas dari itu pula pemuda harus bisa menciptakan penghasilan minimal 10 juta/bulan di desa sendiri.
“Kita harus punya impian dan target melalui usaha nyata dan do’a,” ujarnya.
Selain itu Daman Hurie S.Pd, Ketua BPD Desa Mekarjaya mengatakan bahwa Kecamatan Cileles akan menjadi wisata perkebunan durian dan pohon pisang.
“Selain mudah laku untuk di jual dan di konsumsi, nilai jual yang sangat tinggi untuk durian, maka nilai dan daya tarik yang akan datang sangat menjanjikan,” paparnya.
Dede Supiandi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cileles memaparkan dari 1000 pohon ini akan ada ribuan pohon lagi yang akan ditanam, karena kegiatan ini harus penjadi program kerja wajib bagi seluruh pemuda Karang Taruna yang ada di Kecamatan Cileles.
“Bayangkan bila program kerja ini berjalan dengan lancar dan sempurna pasti akan membuahkan lowongan pekerjaan bahkan boleh jadi bisa saja ini menjadi salah salah satu grand desain pengentas kemiskinan yang ada di desa supaya semua ada penghasilan dan bergerak di bidang perkebunan, serta memperdayakan ekonomi lokal yang lebih maju dalam menghadapi tanatangan globalisasi ke depan, sehingga mampu bersaing secara mandiri dan organisasi,” paparnya. (fhari/red)