SUMENEP, detikkota.com – Akibat pemberhentian KH. Muhammad Shalahuddin A. Warits atau Ra Mamak, gejolak kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep meningkat. Bahkan hingga kini semakin semrawut antar pengurus.
Guna meredam gejolak itu Plt Pengurus DPC PPP Sumenep gelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) pada Jumat, (30/10/2020). Empat hari yang lalu.
Kendati demikian, Akhmad Asy’ari, Sekretaris pemenangan partai koalisi pengusung Paslon nomor 2 memandang, Rakercab itu tidak berguna dan sia-sia.
Mengapa tidak, untuk memaksimalkan potensi pemenangan Paslon 2 Sumenep Barokah, bukan dengan menggelar Kegiatan Rakercab PPP Sumenep. Tetapi, kata dia, dengan cara, DPW PPP segera mencabut SK Plt DPC PPP Sumenep, sesuai dengan Instruksi DPP PPP.
“Maka potensi pemenangan akan maksimal, kader PPP utuh. Dan PPP hanya mengenal medannya sendiri,” ujar Akhmad Asy’ari, Selasa (3/11/2020).
Apabila jika tetap tidak ada kejelasan antara DPW dan DPP PPP, dia meyakini hal itu akan berimbas pada Pilkada 2024 mendatang. Sebab, Ra Mamak masih memiliki pengaruh kuat di lingkungan kader PPP Sumenep.
“Saya yakin ini juga akan berimbas kepada Pilkada 2024. Sangat dimungkinkan Perolehan kursi akan turun dari 7 bisa turun ke 5 kursi,” terangnya.
“Yang perlu dicatat, Ra Mamak itu memiliki kans dukungan mayoritas kader PPP Sumenep. Secara tidak sadar, DPW seakan menggali jurang bagi Pemenangan Paslon dua,” pungkasnya.
Sebelumnya, DPW Jatim telah mengeluarkan SK Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC PPP Sumenep kepada Khairul Fattah. Sedang sisi lain, DPP PPP meminta DPW Jatim mencabut SK tersebut. Dengan kata lain, Kepengurusan Ra Mamak diminta diteruskan hingga masa jabatannya berakhir di PPP Sumenep.
Menurut Khairul Fattah selaku Plt Ketua DPC PPP Sumenep, pergantian Ra Mamak, yakni sebagai ikhtiar DPW PPP menangkan Pilkada Sumenep 2020.
“Untuk memenangkan pasangan Fattah Jasin – Kiai Ali Fikri,” katanya kepada media, Sabtu (17/10/2020). (Md)