SUMENEP, detikkota.com – Tingginya harga beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Pada periode November 2023, Sumenep mengalami inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) sebesar 5,51% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,97.
Laju inflasi ini menempatkan Sumenep sebagai kabupaten dengan inflasi y-on-y tertinggi di Jawa Timur. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Jember sebesar 2,64% dengan IHK sebesar 118,04.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Ribut Hadi Candra mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Kelompok pengeluaran itu, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,13 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,16 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 5,27 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,84 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,77 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,76 persen,” jelasnya, Sabtu (2/12/2023).
Selain itu lanjut Candra, kelompok pendidikan sebesar 2,25%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,24%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,04%, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,92%, dan kelompok transportasi sebesar 0,51%.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada November 2023, yaitu beras, emas perhiasan, cabai rawit, rokok kretek filter, tongkol diawetkan, cabai merah, tarif air minum pam, bawang putih, daging ayam ras, daging sapi, tahu mentah, tissu, obat gosok, pembalut wanita, soto, baju anak stelan, rujak, laptop, cumi-cumi dan keramik,” rincinya.
Menurutnya, untuk tingkat inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) November 2023, Kabupaten Sumenep sebesar 0,87% dan tingkat inflasi tahun kalender atau year to date (y-to-d) November 2023 sebesar 4,34%.
“Dengan tingkat inflasi tahunan (y-on-y) Kabupaten Sumenep pada November 2023, yakni sebesar 5,51 persen, lebih tinggi angkanya dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,29 persen, maka menempatkan Sumenep berada pada peringkat ke-2 secara nasional,” pungkas Candra.