21.163 Keluarga Resiko Stunting di Sumenep Dapat Bantuan CPP

21.163 Keluarga Resiko Stunting di Sumenep Dapat Bantuan CPP
Ketua TP-PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi didampingi Kepala Kantor PT. Pos Sumenep, Nur Lailiyana menyerahkan CPP pada penerima di Pendopo Kecamatan Batuan.

SUMENEP, detikkota.com – Tingginya angka Keluarga Resiko Stunting (KRS) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendapat perhatian Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setempat.

Dari data yang ada, sebanyak 27.163  keluarga di Kabupaten Sumenep masuk dalam KRS, diantaranya ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki anak usia 2-3 tahun.

Banner

Untuk menekan dan mencegah kasus stunting di wilayahnya, TP-PKK Kabupaten Sumenep menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa 1 kilogram ayam beku dan 10 butir telur bagi setiap keluarga resiko stunting.

Sesuai aturan, penyaluran CPP dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia (Persero), sebagai salah satu vendor distribusi program tersebut.

Pendistribusian pertama bantuan CPP tersebut berlangsung di 20 titik, yakni di Pendopo Kecamatan Batuan dan di Kantor PT. Pos Sumenep.

Ketua TP-PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi berharap pelaksanaan program CPP bisa menekan angka stunting di Kota Keris.

“Semoga dengan bantuan CPP ini, keluarga risiko stunting (KRS) bisa merasakan manfaatnya,” harap Nia, Kamis (4/5/2023).

Menurutnya, bantuan pangan bagi KRS akan disalurkan selama 3 tahap. “Selama tiga bulan ini, bantuan daging ayam beku dan telur akan terus disalurkan ke seluruh warga penerima bantuan,” imbuhnya.

Istri Bupati Achmad Fauzi itu bersyukur karena apngka stunting di Kabupaten Sumenep menurun dari sebelumnya 29,0% menjadi 21,6%.

“Jadi, angka stunting sudah turun 7,4 persen dari sebelumnya. Dengan penurunan itu, Kabupaten Sumenep berada pada peringkat 15 dalam prevalensi stunting menurut survei nasional,” jelas Nia.

Penurunan angka stunting di Kabupaten Sumenep, lanjutnya, paling besar dibandingkan dengan 38 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur. Bahkan, pada tingkat nasional penurunaan angka stunting hanya sekitar 4%.

“Tentu, ini berkat keterlibatan dan dukungan berbagai pihak, sehingga angka stunting di Sumenep yang sebelumnya tinggi kini sudah menurun,” tandasnya.

Untuk diketahui, realisasi bantuan CPP itu melibatkan berbagai pihak yakni, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep dan PT. Pos Sumenep sebagai transporter.

Sementara itu, Kepala Kantor PT. Pos Sumenep, Nur Lailiyana menerangkan bahwa, seluruh penerima bantuan pangan masing-masing berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep.

“Penerima merupakan keluarga yang berisiko stunting dari seluruh kecamatan di Sumenep,” jelasnya

Sebagai transporter, lanjut Nur, pihaknya diminta untuk merealisasikan bantuan CPP tahap pertama kepada penerima di daratan sejak 3-16 Mei 2023.

Sedangkan penerima di wilayah kepulauan, pihaknya akan menyesuaikan dengan jadwal pelayaran.

“Sebagai transporter, kami akan menyalurkan bantuan pangan sesuai dengan rencana-rencana tersebut,” pungkasnya.

title="banner"
Banner