Menginjak Usia 23 Membumi UKM Sanggar Lentera Gelar Launching dan Bincang Buku

SUMENEP, detikkota.com– Setalah menginjak usia (23) tahun membumi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Lentera STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Launching dan Bincang Buku Collective Poetry Anthology (story’ 23RD), Sabtu (23/10/2021).

Acara tersebut merupakan karya dari anggota UKM Sanggar Lentera dan penggiat sastra. Buku tersebut dipersembahkan untuk memperingati Ulang tahun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Lentera yang ke 23.

Launching dan Bincang Buku Collective Poetry Anthology story 23 rd dihadiri oleh perwakilan dari Ketua STKIP PGRI Sumenep, Waka III bagian Kemahasiswaan, Moh. Fauzi, M.Pd dan para alumni Sanggar Lentera.

Fawas Irfani, Ketua Pelaksana Launching dan Bincang Buku Collective Poetry Anthology story 23 rd, menyampaikan, acara dan antologi tersebut merupakan persembahan untuk ulang tahun yang ke 23 rd.

“Acara tersebut menghadirkan budayawan yaitu Syaf Anton WR sebagai pemateri Bincang Buku Story 23rd Sanggar Lentera, juga menghadirkan senior Sanggar Lentera Syamsuri jurnalis Sumenep sebagai Narasumber dari buku Story 23rd Sanggar Lentera, Suhartatik, M.Pd Kaprodi PBSI STKIP PGRI Sumenep sebagai narasumber,” kata Fawas Irfani disela-sela acara Launching dan Bincang Buku Collective Poetry Anthology story 23 rd.

Pihaknya mengaku bahwa acara tersebut bekerjasama dengan dosen pengampu mata kuliah Sastra semester 1 yaitu Moh. Juhdi M.Pd yang mana agar Mahasiswa termotivasi dan juga bisa berkarya lebih baik dari pada Sanggar Lentera.

“Peserta yang hadir pada acara ini tentunya dari alumni Sanggar Lentera, kalangan komunitas pencinta puisi semadura, mahasiswa semester 1 PBSI STKIP PGRI Sumenep secara keseluruhan kurang lebih 150 peserta,” ujarnya.

Waka III Bidang Kemahasiswaan, Moh. Fauzi, M.Pd, menyampaikan, pihaknya mengaku pernah berproses di UKM Sanggar Lentera. Sehingga mengantarkan dirinya dalam posisi saat ini. Pihaknya menegaskan agar anggota Sanggar Lentera tetap semangat berproses dan jangan berhenti untuk berkarya.

“UKM Sanggar Lentera adalah rumah saya, rumah kreasi saya. Saya harapkan UKM Sanggar Lentera menjadi rumah besar bukan menjadi roboh dan akan tetapi menjadi lebih besar lagi,” harapnya.

Moh. Fauzi mengatakan, Dunia teks adalah tubuh kita, dunia imajinasi merupakan jendela dunia. Hal itu menjadi motivasi dikalangan para milenial untuk memperdalam dan mencintai dunia sastra.

Dalam hal ini, Ia tetap mendorong proses anggota UKM Sanggar Lentera, agar tetap berkarya dan menciptakan sejarah dengan sendirinya, never ending proses.

“Agar merebut dunia digital, apapun karya tercipta oleh teman-teman saya harapkan bisa untuk upload media sosial agar mendukung dalam proses berkarya,” tandasnya. (TH)