SUMENEP, detikkota.com – Pasangan suami istri (pasutri) Ahyar dan Misdahliya mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumenep, setelah mereka tidak bisa bertemu dengan anak tercintanya yang meninggal dunia, di Desa Masalima Kecamatan (Pulau) Masalembu, lantaran tertahan di Pelabuhan Kalianget.
Pasangan suami istri asal Kepulauan Masalembu itu terpaksa berada di pelabuhan Kalianget karena tidak ada satupun transportasi laut beroperasi menunju kampung halamannya akibat cuaca buruk.
Mendengar kabar duka tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) langsung memberikan tali asih.
“Kami mendapat petunjuk langsung dari Bupati untuk memberikan tali asih sebagai bentuk belasungkawa pemerintah daerah, juga menyerahkan tali asih dari Bupati Ra Achmad Fauzi kepada Ahyar dan Misdahliya,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P3A Kabupaten Sumenep Tri Budi Hastuti usai menemui Ahyar dan Misdahliya, di Pelabuhan Kalianget, Selasa (27/12/2022).
Ahyar dan Misdahliya mengetahui anaknya meninggal dunia setelah pihak keluarga di Masalembu menghubungi mereka, namun mereka tidak bisa berbuat apapun, karena tidak ada pelayaran menunju kampung halamannya.
“Mudah-mudahan dengan musibah ini Ahyar dan Misdahliya diberi kekuatan menghadapinya, dan cuaca secepatnya membaik supaya bisa berangkat menuju ke Kecamatan (Pulau) Masalembu,” tuturnya.
Sementara Ahyar menyampaikan terima kasih atas perhatian dan belasungkawa yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep atas musibah ini, khususnya kepada Bupati Achmad Fauzi yang peduli dengan warganya.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak yang sejak kemarin malam telah berkunjung untuk menemani dan menghibur agar tabah serta tidak sedih,” ucapnya.
Akibat belum ada transportasi yang beroperasi, dirinya bersama istri hanya mendoakan yang terbaik untuk putranya yang sudah meninggal dunia, dan berharap cuaca kembali normal agar ada aktivitas pelayaran.
“Tadi malam saya dihubungi saudara di Masalembu kalau putra saya meninggal dunia. Saya tidak bisa apa-apa, karena tidak ada pelayaran ke Masalembu,” paparnya.
Sementara itu, Ahyar dan istrinya Misdahliya tertahan di Pelabuhan Kalianget selama empat hari bersama puluhan calon penumpang lainnya, akibat kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan tidak ada transportasi laut beroperasi menuju ke Masalembu. (Md/red)