Pasutri Asal Kepulauan Masalembu Mendapat Tali Asih dari Bupati Sumenep

Rabu, 28 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Pasangan suami istri (pasutri) Ahyar dan Misdahliya mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumenep, setelah mereka tidak bisa bertemu dengan anak tercintanya yang meninggal dunia, di Desa Masalima Kecamatan (Pulau) Masalembu, lantaran tertahan di Pelabuhan Kalianget.

Pasangan suami istri asal Kepulauan Masalembu itu terpaksa berada di pelabuhan Kalianget karena tidak ada satupun transportasi laut beroperasi menunju kampung halamannya akibat cuaca buruk.

Mendengar kabar duka tersebut, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) langsung memberikan tali asih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami mendapat petunjuk langsung dari Bupati untuk memberikan tali asih sebagai bentuk belasungkawa pemerintah daerah, juga menyerahkan tali asih dari Bupati Ra Achmad Fauzi kepada Ahyar dan Misdahliya,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P3A Kabupaten Sumenep Tri Budi Hastuti usai menemui Ahyar dan Misdahliya, di Pelabuhan Kalianget, Selasa (27/12/2022).

Ahyar dan Misdahliya mengetahui anaknya meninggal dunia setelah pihak keluarga di Masalembu menghubungi mereka, namun mereka tidak bisa berbuat apapun, karena tidak ada pelayaran menunju kampung halamannya.

“Mudah-mudahan dengan musibah ini Ahyar dan Misdahliya diberi kekuatan menghadapinya, dan cuaca secepatnya membaik supaya bisa berangkat menuju ke Kecamatan (Pulau) Masalembu,” tuturnya.

Sementara Ahyar menyampaikan terima kasih atas perhatian dan belasungkawa yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep atas musibah ini, khususnya kepada Bupati Achmad Fauzi yang peduli dengan warganya.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak yang sejak kemarin malam telah berkunjung untuk menemani dan menghibur agar tabah serta tidak sedih,” ucapnya.

Akibat belum ada transportasi yang beroperasi, dirinya bersama istri hanya mendoakan yang terbaik untuk putranya yang sudah meninggal dunia, dan berharap cuaca kembali normal agar ada aktivitas pelayaran.

“Tadi malam saya dihubungi saudara di Masalembu kalau putra saya meninggal dunia. Saya tidak bisa apa-apa, karena tidak ada pelayaran ke Masalembu,” paparnya.

Sementara itu, Ahyar dan istrinya Misdahliya tertahan di Pelabuhan Kalianget selama empat hari bersama puluhan calon penumpang lainnya, akibat kondisi cuaca buruk yang mengakibatkan tidak ada transportasi laut beroperasi menuju ke Masalembu. (Md/red)

Berita Terkait

Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan
Produksi Garam Rakyat Pamekasan Anjlok Akibat Cuaca Tak Stabil
Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul
Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan
Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Produksi Garam Rakyat Pamekasan Anjlok Akibat Cuaca Tak Stabil

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:43 WIB

Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:39 WIB

Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD

Berita Terbaru