SUMENEP, detikkota.com – Puluhan warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura mendatangi Balai Desa setempat. Kedatangan mereka untuk melakukan audiensi dengan Kepala Desa.
Mereka mempermasalahkan rencana pembangunan tambak garam di lahan kosong pesisir pantai desa setempat karena akan merugikan masyarakat sekitar dan mengancam lingkungan.
Perwakilan warga, Herman Wahyudi menceritakan, informasi yang diterima warga pemerintah desa diduga menfasilitasi para pengembang dan pemilih modal dari luar desa yang hendak menjadikan lahan kosong di bibir pantai desa itu sebagai tambak udang dengan cara direklamasi.
”Kami perlu mempertanyakan itu kepada Kades. Sebab di tahun 2018, pemerintah desa pernaj menolak rencana yang sama oleh seorang pengembang. Tapi, tahun ini justru berinisiatif sendiri dan menfasilitasi untuk memanfaatkan lahan kosong itu,” jelasnya, Senin (20/2/2023).
Warga secara tegas menolaknya sebab pembangunan tambak garam tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat sekitar. ”Ada banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sana. Mereka sehari-hari mencari ikan di sekitar lokasi itu. Jika dibangun tambak, mata pencaharian warga bisa hilang. Dimana hari nuraninya,” tegas Herman.
Apalagi, tambah dia, lahan kosong yang akan dibangun tambak merupakan kawasan wisata Pantai Keris, tempat masyarakat untuk menikmati wisata.
”Pantai Keris yang semestinya dimaksimalkan untuk pengembangan wisata desa, malah diabaikan begitu saja. Dan sekarang justru akan dihabisi dan dibangun tambak garam,” ungkapnya.
Perwakilan warga lainnya, Siddik mengatakan, warga juga mendesak pemerintah desa mengatasi masalah kerusakan jalan menuju Desa Gersik Putih akibat dilalui truk pengangkut bahan untuk pembangunan tambak. Terlebih, jalan itu menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Gapura, seperti Gapura Barat, Gapura Tengah, dan Gersik Putih.
“Kondisi jalan rusak itu dikeluhkan, tapi justru dibiarkan oleh desa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Gersik Putih Mohammad Mohab dalam audiensi bersama warga mengapresiasi aspirasi warga soal rencana pembangunan tambak garam dan kerusakan jalan.
Hanya saja, Kades Mohab tidak merespon banyak soal rencana pembangunan tambak garam di lahan kosong pesisir pantai itu. “Nanti kami akan melakukan musyawarah desa untuk memutuskan soal pro dan kontra rencana reklamasi pantai untuk tambak garam,” katanya singkat.
Sementara mengenai kerusakan jalan, Mohab berjanji akan menyetop truk pengangkut material pembangunan tambak garam. Pengembang akan diminta bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jalan yang dikeluhkan warga.(red)