SUMENEP, detikkota.com – Polemik rencana pembangunan tambak garam di kawasan pesisir Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus bergulir dan semakin memanas. Saat ini, warga melakukan penjagaan di kampung Tapakerbau, wilayah terdekat lokasi yang akan dibangun tambak garam untuk menolak pasokan material untuk penggarapan tambak garam.
Patroli rutin dilakukan warga siang dan malam ke sejumlah titik di sekitar lokasi pesisir pantai yang akan digarap tambak. Mereka tidak ingin kecolongan dan material untuk bahan penggarapan tambak lolos ke lokasi.
Ketua RT 01 RW 01 Dusun Gersik Putih Barat, Achmad Siddik mengatakan, penjagaan ketat dilakukan oleh warga karena ada informasi bahwa penggarapan lahan untuk tambak garam akan dimulai Minggu (2/4/2023) kemarin. Bahkan, sebagian material sudah didatangkan tanpa sepengatahuan warga melalui jalur laut dari Pelabuhan Kalianget.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Warga Kampung Tapakerbau melakukan patroli dan mengecek setiap ada angkutan material yang masuk. Kemarin malam ada pick-up pengangkut bambu dihentikan, ternyata bukan untuk pembangunan tambak, tapi untuk lokasi lain. Ya, kami biarkan,” ungkapnya, Senin (3/4/2023).
Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi), Amirul Mukminim meminta Pemerintah Desa Gersik Putih dan investor tidak memaksakan kehendaknya menggarap kawasan pantai di desanya. Upaya mendatangkan bahan material terkesan memancing emosi warga yang menolak rencana pembangunan tambak garam tersebut.
”Biarkan masyarakat tenang, apalagi sekarang bulan Puasa. Jangan provokasi dengan mendatangkan material. Itu membuat kampung tidak kondusif,” pintanya.
Apalagi, sebelumnya Komisi II DPRD Sumenep telah meminta supaya tidak ada penggarapan terlebih dulu sampai batas waktu yang tidak ditentukan demi kondusifitas masyarakat. Konflik warga yang menolak dengan pihak Pemerintah Desa bersama investor dikhawatirkan terjadi jika penggarapan dipaksakan.
”Larangan itu, yang seharusnya diperhatikan demi keamanan. Hentikan pengiriman material,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Desa Gersik Putih, Mohammad Mohab ketika dikonfirmasi enggan mengomentarasi masalah tersebut dengan alasan belum waktunya berkomentar. ”Maaf belum waktunya berkomentar,” katanya singkat.
Sebelumnya, warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, menolak rencana pembangunan tambak garam di kewasan Pantai Keris di desanya oleh investor yang difasilitasi oleh Pemdes setempat.
Selain dikhawatirkan merusak ekosistem dan biota laut serta berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar, pembangunan tambak garam tersebut akan berdampak terhadap mata pencaharian warga. Sebab, lokasi yang akan digarap menjadi tempat warga menangkap ikan dan mencari seafood.(red)