Warga Sumenep Kecewa, Terlanjur Sampai di Depok Pengobatan Ida Dayak Batal Digelar

Selasa, 4 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Seorang warga Kabupaten Sumenep Madura, Shadiq, harus menelan kekecewaan saat datang ke Markas Divisi 1 Kostrad Cilodong, Kota Depok, pada Senin (3/4/2023) pagi, untuk mengobati cucunya ke Ida Dayak.

Shadiq mengaku mengetahui adanya pengobatan alternatif Ida Dayak ini dari media sosial, Tiktok.

Kehadirannya ke Kota Depok, Jawa Barat memiliki tujuan ingin mengobati cucunya, yang tidak bisa berbicara selama 11 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang sakit cucu, tidak bisa berbicara selama 11 tahun,” kata Shadiq, melalui telepon seluler, Selasa (4/4/2023).

Berbagai macam pengobatan pun sudah dilakukan Shadiq beserta keluarganya, namun masih belum membuahkan hasil yang diinginkan.

“Sebelumnya, sudah dilakukan pengobatan di Surabaya, namun belum membuahkan hasil,” sebutnya.

Dirinya menaruh harapan besar cucunya bisa berobat pada Ida Dayak yang dijadwalkan membuka praktek pengobatan di Kota Depok. Berharap, cucu kesayangannya itu bisa berbicara setelah diterapi dukun asal Kalimantan Timur itu.

Sayangnya, meski antri sejak pagi namun rencana pengobatan oleh Ida Dayak batal digelar. Sebab, animo masyarakat yang tidak bisa bendung dan situasi yang tidak kondusif menjadi faktor utama gagalnya Ida Dayak melakukan praktik pengobatan.

Bahkan, sempat terjadi kericuhan ketika Ida Dayak memasuki lapangan Tembak Kostrad. Aparat yang berjaga pun kawalahan. Dengan mengenakan pengeras suara, aparat meminta kepada yang hadir di lapangan untuk tetap tertib dan memberikan jalan kapada Ida Dayak.

Berkali-kali aparat meminta masyarakat untuk membuat barisan yang tertib, namun sayang imbauan tersebut tidak digubris.

Banyak dari mareka yang ingin menyentuh Ida Dayak, dorong-dorongan pun sempat terjadi antara petugas keamanan yang mengawal Ida dan masyarakat.

Karena situasi tidak kondusif, melalui pengeras suara aparat memerintahkan tarik mundur Ida Dayak dari lokasi tersebut.

“Kalo tidak bisa diatur terpaksa harus kita cut, bawa Ida Dayak keluar,” kata Shadiq menirukan teriakan aparat dengan pengeras suara.

Shadiq mengaku kecewa karena tidak bisa bertemu dengan Ida Dayak untuk mengobati cucunya.

“Ya, kecewalah. Panitia harusnya membuat kuota untuk membatasi jumlah pasien. Ini tidak ada sama sekali, sehingga warga yang datang membeludak,” sesalnya.

Untuk diketahui, pengobatan Ida Dayak seharusnya digelar pada 3-4 April 2023, di Lapangan Tembak Kostrad Cilodong. Namun karena antusias warga melebihi perkiraan maka panitia membatalkan kegiatan tersebut.(red)

Berita Terkait

Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan
Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul
Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan
Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD
GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Bupati Malang Serahkan Hibah Fasilitas Persampahan dan Luncurkan Layanan UPT-PP Tumpang Kloter III

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:43 WIB

Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan

Senin, 6 Oktober 2025 - 23:39 WIB

Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Berita Terbaru