‘Kancana Anas Urbaningrum’ Sambut AU Bebas dengan Nuzulul Quran dan Doa Bersama

SUMENEP, detikkota.com – Pendukung Anas Urbaningrum (AU) di Madura yang tergabung dalam  ‘Kancana Anas Urbaningrum (KAU)’ menggelar Nuzulul Quran dan doa bersama menyambut kebebasannya dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung.

Acara Nuzulul Quran dan Doa Bersama jelang kembalinya Anas Urbaningrum itu medan juang itu dihelat di Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada Minggu (9/4/2023) malam.

Banner

Diketahui, Anas Urbaningrum (AU) direncanakan bebas besok, Selasa, 11 April 2023 setelah mendapat cuti menjelang bebas (CMB).

Koodinator Kancana Anas Urbaningrum (KAU) Madura, Sulaisi Abdurrazaq menyatakan, adanya wadah “Kancana Anas Urbaningrum Madura” ini sudah mendapat restu langsung dari Bang AU.

“Jadi kita teman-teman di Madura menggunakan wadah dengan nama Kancana Anas Urbaningrum karena sudah mendapat restu langsung dari bang AU. Sehingga kami berani untuk menggunakan wadah tersebut,” sebutnya, Senin (10/4/2023).

Sulaisi Abdurrazaq menegaskan, ada beberapa alasan kegiatan doa bersama pada momentum bulan suci Ramadan 2023 tersebut dilaksanakan.

Pihaknya mengakui apa yang disampaikan Fahri Hamzah (dalam akun twitternya) menulis bahwa, Mas AU segera kembali. Sebagai sahabat AU, para pendukungnya ikut merasakan situasi yang terjadi.

“Bang AU mengalami peristiwa yang saat ini sedang dia jalani dengan baik, buntut dari peristiwa hukum saat dulu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat,” tuturnya.

Situasi saat itu, lanjut Sulaisi, dirinya sering hadir dalam agenda kegiatan PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) di rumah Anas Urbaningrum.

“Salah satu daya tarik Bang AU ini tidak pernah menyakiti hati orang, dan tidak pernah membeda-bedakan latar belakang organisasi. Sehingga Bang AU mudah diterima di semua kalangan,” imbuhnya.

Advokat kondang itu menyebut Anas Urbaningrum adalah salah satu korban kriminalisasi, meskipun menurut hukum terbukti.

“Jadi, kami harus melihat bahwa karena nuansanya politik, maka itu bagian dari resiko politik yang harus dihadapi,” tandasnya.(red)

title="banner"
Banner