Pasca Jembatan Ambrol, Warga Pasongsongan Lewat Jalan Memutar Hingga 5 Km

Kamis, 13 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Ambrolnya jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep berdampak pada aktivitas warga. Jika hendak ke desa sebelah, mareka harus mencari jalan alternatif dengan rute memutar sejauh 5 kilometer.

Warga Desa Campaka, Fadal mengatakan, jembatan yang ambrol tersebut menjadi satu-satunya penghubung dengan rute tercepat saat hendak ke Desa Lebeng Timur.

“Tadi pas mau lewat, ternyata jembatannya sudah kocar-kacir. Saya kaget melihatnya. Airnya juga mengalir deras,” tuturnya, Kamis (13/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan terpaksa, Fadal harus mencari jalan alternatif untuk sampai di Desa Lebeng Timur untuk menghadiri acara kelaurga.

“Kebetulan, sore ini ada acara di rumah saudara di Desa Lebeng Timur. Jadi, kami sekeluarga harus datang ke sana,” imbuhnya.

Dengan terpaksa, Fadal melewati jalur alternatif dengan memutar ke arah utara. Jaraknya lebih jauh, sekitar 5 kilo meter jika dibandingkan dengan jalur biasa melewati jembatan itu.

“Perlu waktu sekitar setengah jam untuk memutar hingga sampai di rumah saudara. Itu pun jalannya sempit dan rusak. Makanya butuh waktu lebih lama untuk sampai,” keluhnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sumenep selama beberapa hari terakhir menyebabkan jembatan di Kecamatan Pasongsongan ambrol.

Jembatan yang menghubungkan Desa Campaka dan Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, sama sekali tidak bisa dilewati. Bahkan, tadi malam ketinggian air sempat melebihi bibir jembatan.

Warga setempat, Pak Na’i menceritakan, kejadian jembatan ambrol sekitar jam setengah 3 dini hari bersamaan dengan waktu sahur.

“Saat makan sahur, saya mendengar suara gemuruh air sangat keras. Saya langsung keluar rumah untuk melihat. Ternyata, jembatan sudah ambrol,” sebutnya, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, sebenarnya sejak 2 bulan lalu, separuh sisi barat jembatan sudah ambrol tergerus air. Tetapi separuh lainnya masih bisa dilewati warga.

“Sekarang sudah sama sekali tidak bisa dilewati. Airnya tinggi dan arusnya deras,” imbuhnya.

Beberala tahun lalu, lanjutnya, jembatan itu pernah putus, kemudian diperbaiki dan bisa dilewati kembali.

“Ya kami warga di sini berharap supaya jembatan ini segera diperbaiki, karena ini merupakan akses penghubung utama kami,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep, Eri Susanto mengaku telah mendapatkan laporan mengenai putusnya jembatan di Pasongsongan itu.

“Kami segera ke lokasi untuk survei dan mengecek langsung kondisinya. Kami upayakan secepatnya ada penanganan,” tandasnya.(red)

Berita Terkait

Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa
Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
Enam Siswa SDN Margorejo 1 Surabaya Diduga Keracunan Susu, Wali Kota Eri Instruksikan Pemeriksaan Menyeluruh
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat
Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda
Balmon Surabaya Gelar UNAR 2025 di Pamekasan, 60 Peserta Ikuti Ujian Amatir Radio

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 11:12 WIB

Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa

Senin, 3 November 2025 - 15:18 WIB

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:24 WIB

Enam Siswa SDN Margorejo 1 Surabaya Diduga Keracunan Susu, Wali Kota Eri Instruksikan Pemeriksaan Menyeluruh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:37 WIB

BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Berita Terbaru