Marak Pernikahan Dini, LPMK Sumenep: KPAI dan Penyuluh Agama Harus Turun Tangan

Kamis, 4 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan (LPMK) Sumenep, Suryadi.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan (LPMK) Sumenep, Suryadi.

SUMENEP, detikkota.com – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan (LPMK) Sumenep menemukan banyak kasus pernikahan usia dini di wilayahnya. Terbaru, ada peristiwa perkawinan anak yang baru lulus sekolah dasar (SD).

“Ya, kita temukan kasus anak baru lulus SD sudah dinikahkan oleh orang tuanya,” kata Suryadi, Ketua LPMK Sumenep, Kamis (4/5/2023).

Atas banyaknya temuan itu, pihaknya berharap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Penyuluh Agama Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep turun tangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“KPAI dan Penyuluh Agama harus tahu peristiwa ini, pembiaran seperti ini dapat membahayakan anak-anak usia dini. Yang semestinya masih dalam tahap belajar malah masuk ke dalam ‘bahaya’ pernikahan di usia yang sangat belia,” tegasnya.

Ke depan, kata Suryadi, harus ada edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang ada di wilayah kepulauan.

“Tokoh agama, pemerintah desa, organisasi perempuan, dan pemuda harus diikutsertakan dalam sosialisasi itu, biar nanti mereka menjadi garda terdepan dalam memberi pemahaman kepada masyarakat” pintanya.

Salam waktu dekat, LPMK Sumenep akan melaksanakan kunjungan ke kantor KPAI Sumenep guna mendiskusikan langkah tepat dalam menghentikan maraknya pernikahan usia dini di kepulauan.

“Kami akan diskusi dengan KPAI untuk merumuskan langkah yang tepat, karena ini yang terjadi di kepulauan,” pungkasnya.

Berita Terkait

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam
Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa
Bupati Malang Serahkan Hibah Fasilitas Persampahan dan Luncurkan Layanan UPT-PP Tumpang Kloter III
Wali Kota Probolinggo Pimpin Rapat Staf, Tekankan Kekompakan dan Inovasi Pasca Rotasi Pejabat
Pasca Kebakaran, PBM SDN Potoan Daya 2 Pamekasan Tetap Berlangsung di Rumah Warga dan Musala
Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran SDN Potoan Daya 2 Pamekasan
Menjadi Wajah Baru Komunikasi Publik: Duta Wicara Jawa Timur 2025 Hadir Pertama Kalinya!
Komunitas Kanca Pendidikan Gelar Festival Permainan Tradisional 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 17:04 WIB

GMNI Sumenep Ultimatum BPN: Tuntut Penyelesaian Konflik Agraria dalam 2×24 Jam

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Said Abdullah: Pertahanan Semesta Bukan Sekadar Strategi Militer, Tapi Tanggung Jawab Bangsa

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Bupati Malang Serahkan Hibah Fasilitas Persampahan dan Luncurkan Layanan UPT-PP Tumpang Kloter III

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:37 WIB

Wali Kota Probolinggo Pimpin Rapat Staf, Tekankan Kekompakan dan Inovasi Pasca Rotasi Pejabat

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:23 WIB

Pasca Kebakaran, PBM SDN Potoan Daya 2 Pamekasan Tetap Berlangsung di Rumah Warga dan Musala

Berita Terbaru