SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp1,3 miliar per tahun untuk operasional dan gaji petugas Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Padahal, satu-satunya Bandara di Pulau Madura itu saat ini hanya digunakan untuk penerbangan perintis. Sementara untuk penerbangan domistik telah lama berhenti karena penumpang yang sepi.
Humas Bandara Trunojoyo Sumenep, Romzy Sarengat Sani mengatakan, biaya operasional dan biaya sumber daya manusia (SDM) di Bandara Trunojoyo tetap stabil dan tidak ada pengurangan meski sepi aktivitas. Ada sebanyak 83 petugas yang kesejahteraannya tidak pernah dikurangi sepeserpun.
“Dari 83 petugas, sebanyak 50 orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), dan 33 orang tenaga honorer,” rincinya, Jumat (1/9/2023).
Menurutnya, gaji 85 petugas menghabiskan dana Rp800 juta hingga Rp900 juta dalam setahun. Sementara biaya operasionalnya, sampai menelan sekitar Rp400 juta.
“Sumber dana itu dari APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” imbuhnya.
Romzy mengakui jika salah satu penyebab hengkangnya maskapai dari Bandara Trunojoyo karena jumlah penumpang yang sangat sedikit. Untuk itu, lanjutnya, masyarakat diharapkan tetap memiliki kesadaran untuk menggunakan dan memanfaatkan layanan transportasi udara itu.
Konon tuturnya, karena tarif tiketnya mulai naik. Jika semula penerbangan komersial harganya di kisaran Rp. 200 ribu, sekarang sudah berkisar Rp. 400 ribu hingga Rp. 500 ribu.
“Masyarakat memilih naik bus atau travel, karena mungkin lebih murah. Apalagi rute dari Sumenep- Surabaya,” ucap Romzy.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Penyeberangan Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, Mohammad Toyib membenarkan, bahwa dana operasional Bandara Trunojoyo berasal dari pemerintah pusat.
“Kalau Pemkab hanya membantu pembebasan lahanya saja,” kata Tayyib.
Pihaknya berharap, dukungan masyarakat pada Bandara Trunojoyo Sumenep perlu dilakukan agar tidak sepi penumpang.
“Harapnnya, ada dukungan dari Masyarakat agar setiap penerbangan ada penumpang,” pungkasnya.