SUMENEP, detikkota.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok petani milenial Sumenep mendatangi lahan persemaian petak 20, Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Sabtu (22/06/2024).
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sumenep Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Madura Imam Syafi’i.
Dalam perjumpaan itu, Imam Syafi’i menyampaikan, Perum Perhutani melalui BKPH Madura Timur siap memfasilitasi kegiatan petani milenial Sumenep di lingkungannya.
“Kami sangat senang dan bangga bahwa ada anak muda yang masih peduli terhadap dunia pertanian dan siap memfasilitasi jika akan bekerja sama dengan Perum Perhutani,” terangnya.
“Asal konsisten, sebab sebelum-sebelumnya ada beberapa kelompok tani yang tidak konsisten mengelola hutan bersama,” imbuh Imam Syafi’i yang juga menjabat sebagai Ketua PSN Perisai Putih Cabang Sumenep.
Pada kesempatan itu, Imam Syafi’i menghadirkan Ainur Rahman sebagai narasumber, yang merupakan pegiat pertanian organik asal Pulau Kangean yang sedang menjalin kerjasama dengan Perum Perhutani BKPH Madura Timur.
Ainur bercerita awal mula dirinya terjun di pertanian organik berawal dari keprihatinan bahwa di setiap menyambut musim hujan, yang ada dalam pikirannya adalah pupuk dan pupuk.
“Kita perlu memangkas pemikiran ketergantungan terhadap penggunaan pupuk pabrikan, karena alam menyediakan segalanya,” terangnya.
Ia juga menceritakan bagaimana hutan tetap subur meski tidak pernah dilakukan pemupukan.
Ainur berpesan agar petani milenial Sumenep tidak hanya punya teori, tapi harus banyak melakukan praktik nyata pertanian.
“Bertani harus sering-sering mencoba, mempraktekkan, berproses tanpa henti, karena bertani harus memiliki kesabaran lebih,” pesannya.
Sementara itu Ketua Kelompok Petani Milenial Sumenep M. Ridwan menyampaikan terima kasih dan berharap anggotanya untuk lebih melek terhadap organik.
“Kita harus membuktikannya, bahwa organik lebih bagus dan lebih sehat ketika dikonsumsi,” ucapnya.