Opini  

Ketika Silaturahmi Organisasi Hanya Sebatas Chat: Sebuah Catatan Kritis

Mahrus Ali Penulis Muda Sumenep

SUMENEP, detikkota.com – Fenomena ganjil dalam pola silaturahmi organisasi belakangan ini mendorong saya menulis catatan ini. Kini, cukup dengan pesan singkat WhatsApp, semua dianggap selesai. Tak ada lagi etika bertemu, menyapa, atau berdiskusi secara langsung. Silaturahmi seolah digantikan oleh “chat singkat” yang bahkan kerap diabaikan.

Saya ingin menyoroti dinamika komunikasi yang dibangun oleh pengurus PAC (Pimpinan Anak Cabang) di salah satu kecamatan, yakni Batuputih. Selama ini mereka lebih banyak diam, tidak menyuarakan apapun. Kini, ketika mulai aktif kembali, justru pola komunikasi yang terbentuk jauh dari nilai kekeluargaan dan keorganisasian.

Banner

Saya masih ingat ketika PAC IPNU Batuputih sempat vakum total. Saat itu, saya dan beberapa senior ikut mendorong kebangkitan kembali. Bahkan Cak Wasil—saat menjabat Ketua Cabang IPNU Sumenep—turun langsung bersama kami menyusun ulang gerakan di tingkat kecamatan.

Namun, yang terjadi hari ini sungguh mengecewakan. Tiba-tiba ada kegiatan pengkaderan Lakmud di Batuputih, tanpa komunikasi apa pun kepada kami yang pernah terlibat sejak awal. Ironisnya, saya mengetahui kabar itu dari orang lain, bukan dari pengurus setempat.

Saya tidak butuh undangan. Tapi setidaknya ada kabar atau etika menyampaikan. Ini bukan soal formalitas, tapi penghormatan terhadap proses dan sejarah.

Silakan maju dan berkembang. Namun jangan pernah buang nilai dasar organisasi. Hormatilah sejarah, dan hargailah mereka yang dulu ikut menyalakan bara perjuangan.

Penulis: Mahrus Ali

title="banner"
Banner