Daerah  

BMKG: Prediksi Musim Basah Berlanjut hingga Oktober

Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, Ari Widjajanto.

SUMENEP, detikkota.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur mencatat curah hujan di Kabupaten Sumenep pada Juni 2025 berada di atas normal, dengan persentase lebih dari 200% dibandingkan rata-rata klimatologis. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga Oktober 2025 di sejumlah wilayah.

Kepala BMKG Trunojoyo Sumenep, Ari Widjajanto, menjelaskan bahwa data dari 202 ombrometer menunjukkan intensitas hujan di wilayah Sumenep pada bulan Juni tergolong tinggi. “Normalnya curah hujan berkisar 85–115%, sementara yang terjadi di Sumenep lebih dari 200%,” jelasnya kepada Media Center Diskominfo Sumenep, Senin (21/07/2025).

BMKG juga melaporkan suhu muka laut di wilayah Nino 3.4 Samudra Pasifik Ekuator masih berada dalam kondisi netral (-0,01°C) dan diperkirakan bertahan hingga semester kedua 2025. Sementara indeks Osilasi Selatan (SOI) dalam tiga bulan terakhir menunjukkan angka positif: April (+3,6), Mei (+2,1), dan Juni (+1,8), dan Indeks Dipole Mode berada di kisaran netral (-0,22).

Untuk Sumenep, Ari menyebutkan bahwa ketersediaan air masuk dalam kategori sedang dengan persentase air tanah tersedia (ATS) berkisar antara 40–60%. “Kategori ini penting untuk mengukur kebutuhan air tanaman,” tambahnya.

Curah hujan antara 51–100 mm juga tercatat di sejumlah kabupaten lainnya, seperti Bangkalan, Bondowoso, Jember, Malang, dan Surabaya. Sementara suhu maksimum harian tertinggi di Sumenep pada Juni mencapai 32,5°C, dan suhu minimum 24,9°C, dengan kecepatan angin tertinggi 39,6 km/jam dari arah tenggara terjadi pada 25 Juni 2025.

BMKG juga mengamati bahwa anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia bervariasi antara -0,25 hingga +3,0°C, dengan kondisi hangat di perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara (+1,0°C), yang turut mendorong pertumbuhan awan.

Untuk prediksi bulan Agustus hingga Oktober 2025, sebagian besar wilayah di Kabupaten Sumenep diperkirakan masih akan mengalami curah hujan di atas normal, bahkan lebih dari 200%. Wilayah tersebut mencakup hampir seluruh kecamatan, di antaranya Ambunten, Batuputih, Dungkek, Guluk-Guluk, Kota Sumenep, dan Sapeken. Sementara sebagian kecil wilayah Kecamatan Kangean dan Arjasa diprediksi mengalami curah hujan antara 151–200%.

BMKG menambahkan bahwa monsun Asia diprediksi tidak aktif (indeks WNPMI 5,0–7,0), sedangkan monsun Australia aktif (indeks AUSMI -8,0 hingga -0,6) selama Juli 2025.