BALI, detikkota.com – Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menjadi salah satu tokoh yang menarik perhatian dalam ajang internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy and Innovations (CHANDI) 2025 di Bali Beach Sanur, Rabu hingga Jumat (3-5/9/2025). Forum bergengsi ini mempertemukan delegasi dari lebih 30 negara, tokoh budaya, akademisi, serta perwakilan pemerintah daerah.
Kehadiran Bupati Haris membawa misi memperkenalkan budaya Kabupaten Probolinggo ke panggung internasional sekaligus membuka peluang kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, budaya daerah bukan sekadar warisan, melainkan aset strategis yang mampu menjawab tantangan global, mulai dari penguatan diplomasi antarnegara hingga pengembangan ekonomi kreatif.
“Budaya daerah adalah wajah Indonesia di mata dunia. Nilai-nilai yang tumbuh dari desa bisa menjadi inspirasi global,” ujarnya.
Haris menegaskan, Kabupaten Probolinggo memiliki kekayaan tradisi, kesenian, kuliner khas, hingga destinasi wisata alam mendunia seperti Gunung Bromo. Melalui forum CHANDI 2025, ia menekankan kesiapan Probolinggo berperan sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.
Ia menambahkan, partisipasinya bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata kontribusi daerah dalam jaringan budaya global. “Langkah ini sekaligus membuka peluang investasi pariwisata, promosi seni tradisional, dan penguatan identitas bangsa,” jelasnya.
Keterlibatan Kabupaten Probolinggo di forum ini juga menunjukkan bahwa diplomasi budaya tidak hanya menjadi tugas pemerintah pusat, tetapi dapat dimulai dari daerah. “Forum ini bukan hanya ruang untuk mendengar, tetapi juga kesempatan memperkenalkan keunikan budaya daerah. Kabupaten Probolinggo siap menjadi bagian dari wajah budaya Indonesia,” tegasnya.
Selain presentasi delegasi, CHANDI 2025 menghasilkan komitmen bersama untuk mengintegrasikan budaya dalam pembangunan berkelanjutan, memperkuat diplomasi budaya, serta memanfaatkan teknologi digital bagi pelestarian warisan.
“Keikutsertaan dalam forum CHANDI 2025 ini membuktikan bahwa budaya bisa menjadi instrumen penting mempererat hubungan internasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di mata dunia,” pungkas Bupati Haris.