Pertumbuhan Ekonomi Surabaya 5,24 Persen, Pasar Tradisional Jadi Penggerak

Jumat, 26 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivitas pedagang dan pembeli di salah satu pasar tradisional Surabaya.

Aktivitas pedagang dan pembeli di salah satu pasar tradisional Surabaya.

SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan komitmennya menjaga pasar tradisional sebagai penggerak utama ekonomi rakyat. Pasar tidak hanya menjadi pusat transaksi, tetapi juga menopang pertumbuhan ekonomi Kota Pahlawan.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, mengatakan pengelolaan pasar tradisional terbagi dalam dua lingkup, yakni PD Pasar Surya sebagai BUMD dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag).

“Pengelolaan pasar tidak hanya untuk meningkatkan PAD, tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat. UMKM mikro adalah fondasi pertumbuhan ekonomi Surabaya,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Surabaya pada triwulan II mencapai 5,24 persen, melampaui rata-rata provinsi dan nasional. Selain pasar tradisional, sektor wisata juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan berikutnya.

Saat ini, Pemkot telah melakukan revitalisasi terhadap 13 pasar tradisional, dan akan berlanjut secara bertahap tahun depan. Pasar Keputran Selatan direncanakan dibangun baru dengan konsep khusus ayam, sementara revitalisasi juga menyasar pasar strategis seperti Blauran dan Tunjungan.

Kepala Dinkopumdag Surabaya, Febrina Kusumawati, menuturkan pihaknya mengelola 13 pasar tradisional, di antaranya Pasar Nambangan, Sememi, Gunung Anyar, dan Dukuh Menanggal. “Kami juga rutin menggelar pasar murah untuk menghidupkan aktivitas pasar,” katanya.

Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo, menjelaskan pihaknya mengelola 64 pasar dengan sekitar 12.000 pedagang. Dari jumlah itu, hanya 10–15 pasar yang kondisinya baik, sementara 20 pasar lain masih membutuhkan perhatian lebih.

Menurutnya, pasar besar seperti Tambahrejo, Kapasan, Genteng, dan Wonokromo sudah memiliki perputaran ekonomi tinggi. Namun, tantangan terbesar adalah meningkatkan kenyamanan pembeli di tengah persaingan dengan ritel modern.

“Revitalisasi menjadi langkah kunci. Pasar Keputran Selatan akan benar-benar dibangun baru, sedangkan Pasar Kembang jika sudah berjalan akan jauh lebih bersih,” jelas Agus.

Ia menegaskan PD Pasar Surya berkomitmen meningkatkan pengelolaan pasar agar lebih nyaman bagi pedagang dan pengunjung, sekaligus memperkuat perputaran ekonomi daerah.

Penulis : Red

Editor : Red

Berita Terkait

Produksi Padi dan Jagung Banyuwangi Surplus, Bukti Sinergi Petani dan Pemerintah
Pemkab Bangkalan Dorong Peningkatan PAD Lewat Penguatan Potensi Ekonomi Kecamatan
Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal
Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Kemandirian Ekonomi Nasional di Forbes Global CEO Conference 2025
Mendagri Dukung Banyuwangi Bentuk Dana Abadi Daerah untuk Dorong Pembangunan Berkelanjutan
Produksi Garam Rakyat Pamekasan Anjlok Akibat Cuaca Tak Stabil
Banyuwangi Gelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
GPM di Malang Sediakan Bahan Pokok Murah, Wali Kota Tegaskan Stok Aman

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 08:35 WIB

Produksi Padi dan Jagung Banyuwangi Surplus, Bukti Sinergi Petani dan Pemerintah

Selasa, 11 November 2025 - 14:31 WIB

Pemkab Bangkalan Dorong Peningkatan PAD Lewat Penguatan Potensi Ekonomi Kecamatan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:27 WIB

Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:31 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Kemandirian Ekonomi Nasional di Forbes Global CEO Conference 2025

Kamis, 9 Oktober 2025 - 01:41 WIB

Mendagri Dukung Banyuwangi Bentuk Dana Abadi Daerah untuk Dorong Pembangunan Berkelanjutan

Berita Terbaru