SURABAYA, detikkota.com — Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) dan petugas rumah pompa selama 24 jam untuk mengantisipasi banjir akibat tumpukan sampah di saluran air. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya penyumbatan yang memicu genangan di sejumlah titik saat hujan turun.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan sampah masih menjadi kendala utama dalam penanganan banjir, terutama di saluran Greges yang menuju ke Bozem Morokrembangan. “Paling banyak itu sampah di saluran Greges, mulai dari sampah kecil hingga benda besar seperti helm, kasur, dan sofa,” ujarnya.
Untuk menjaga kinerja rumah pompa, DSDABM menugaskan petugas pompa dan penyaring sampah (penyarang sampah) secara bergantian dalam tiga shift. Setiap shift berlangsung delapan jam agar operasional pompa tetap optimal. “Saat tidak hujan, petugas menyisir saluran air. Tapi ketika hujan turun, mereka fokus membersihkan saringan rumah pompa dari tumpukan sampah,” jelas Syamsul.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, pekerjaan penyaringan sampah cukup berat karena sampah bercampur dengan air. Untuk itu, dilakukan rotasi petugas setiap delapan jam. “Saya pernah mencoba sendiri, baru sebentar saja sudah terasa pegal. Maka pekerjaan ini memang perlu pergantian agar maksimal,” ujarnya.
Jika volume sampah meningkat saat curah hujan tinggi, petugas rumah pompa juga akan dibantu oleh petugas dari posko terdekat.
Saat ini, Pemkot Surabaya mengoperasikan 76 rumah pompa dan berencana menambah lima unit lagi pada 2025 sehingga total menjadi 81 rumah pompa. Jumlah petugas di setiap rumah pompa bervariasi antara 4 hingga 8 orang, tergantung kapasitas pompa dan kondisi lapangan.
“Rumah pompa besar seperti di Greges dan Kalisari memiliki hingga delapan petugas karena jumlah pompanya banyak dan kapasitasnya besar. Satu pompa saja bisa menyedot tiga meter kubik air per detik,” terang Syamsul.
Ia menegaskan, upaya pemerintah akan lebih efektif jika masyarakat turut menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Dengan penanganan yang maksimal, kami berharap masyarakat ikut berperan aktif menjaga saluran air tetap bersih,” pungkasnya.
Penulis : Sur
Editor : Sur







