Begini Kronologi 3 Ledakan Hingga Pengendara Motor Tewas Terbakar

Begini Kronologi 3 Ledakan Hingga Pengendara Motor Tewas Terbakar
Polisi menunjukkan lokasi motor meledak yang menewaskan Pusiri, warga Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Tiga kali suara ledakan keras mirip petasan terdengar jelas di Dusun Maronggi, Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

Mendengar suara ledakan berulang-ulang, warga sekitar bergegas mencari sumber suara ledakan. Ternyata, ditemukan seorang laki-laki dalam posisi telungkup dengan punggung luka bakar di atas motor roboh di sisi timur jalan.

Banner

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan, laki-laki yang ditemukan telungkup di atas motor sesaat setelah suara ledakan sebanyak 3 kali itu diketahui bernama Pusiri (55), warga Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan.

“Ketika ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal, dan punggungnya mengalami luka terkelupas seperti luka bakar,” terang Widiarti, Rabu (10/5/2023).

Widiarti menjelaskan kronologi sebelum akhirnya Pusiri ditemukan meninggal di pinggir jalan tak jauh dari rumahnya.

Awalnya, kata Widiarti, Pusiri hendak pergi suan ke rumah salah satu kyai di Desa Kalebengan, Kecamatan Rubaru untuk meminta hari baik pernikahan keponaannya.

Pada acara suan itu, dia tidak sendiri. Pusiri telah janjian dengan pamannya, Mahwi. Mereka akan bertemu di salah satu masjid sebelum berangkat bersama ke kediaman Pak Kiyai.

Pusiri berangkat dari rumah dengan mengendarai motor Honda Supra. Sementara pamannya, Mahwi, berangkat dari rumahnya juga dengan mengendarai motor.

Setelah kedua bertemu di masjid yang ditentukan, motor Mahwi dititipkan di rumah warga sekitar masjid. Mahwi berboncengan dengan Pusiri menuju Desa Kalebengan, rumah Kiyai.

Usai suan, keduanya pulang ke rumah dengan mengendarai motor masing-masing. Pusiri ke arah barat, dan Mahwi ke arah utara. Arah jalan ke rumah keduanya beda.

Di jalan tak jauh dari rumah Pusiri itulah, warga mendengar suara ledakan keras sebanyak 3 kali. Bahkan istri Pusiri, Abisani yang ada di rumahnya juga mendengar suara ledakan tersebut.

“Jadi istri korban ikut ke lokasi sumber ledakan. Bahkan istri korban yang pertama kali mengetahui jika laki-laki yang meninggal dengan luka bakar itu adalah suaminya,” imbuhnya.

Mengetahui kejadian itu, Abisani langsung menangis dan memeluk tubuh suaminya yang sudah tidak bernyawa. Dengan dibantu warga, korban dibawa pulang dan langsung disucikan untuk dimakamkan di pemakaman keluarga, di Dusun Maronggi, Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan.

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Keluarga korban menganggap ini sebagai musibah dan takdir Allah,” tutur Widiarti.

Pihaknya meminta keluarga korban menandatangani surat pernyataan menolak otopsi jenazah Pusiri.

“Kami tidak bisa mengungkap ledakan apa itu dan apa penyebab kematian korban, karena kondisi TKP sudah rusak dan korban sudah dimakamkan,” pungkasnya.

title="banner"
Banner