Dampak PPKM, Sistem Pembelajaran Dinilai Kurang Optimal

Sabtu, 17 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, detikkota.com – Pemerintah telah mengeluarkan aturan terkait sistem pembelajaran siswa selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak Sabtu, 3 Juli 2021 sampai Rabu, 20 Juli 2021.

Kebijakan itu salah satunya berupa penyelenggaraan kembali pembelajaran secara jarak jauh (daring) di sekolah-sekolah yang terdampak PPKM. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur.

Achmad Sutrisno, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bina Husada Pamekasan Madura mengatakan, adanya penerapan sistem pembelajaran secara daring menuntut lembaga pendidikan agar melakukan batasan khusus, seperti diantaranya kembali memformat ulang jadwal dan sistem belajar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sutrisno merinci, jika semula sistem pembelajaran di SMK Bina Husada Pamekasan adalah 45 menit/jam pelajaran, semenjak adanya aturan PPKM, perubahannya menjadi 20 menit / jam pelajaran dengan 8 sampai 9 mata pelajaran perhari. Kegiatan itu dimulai sejak awal masa masuk sekolah kemudian dijalankan sejak tanggal 12 juli 2021 sesuai Surat Edaran (SE) dari Pemerintah Daerah dan arahan Pemerintah Pusat.

“Alhamdulillah sudah dilakukan sejak awal tahun pelajaran. Kalau ditanya sampai kapan, Kami menunggu instruksi lebih lanjut,” terangnya pada awak media, Sabtu (17/7/2021)

Secara teknis lanjut Sutrisno, sistem pembelajaran seperti ini diakuinya berjalan dengan baik dan tanpa kendala berarti. Namun, jika dikaitkan dengan pola belajar di sekolah kejuruan, kegiatan ini dinilai kurang optimal. Alasannya, karena harus terdapat penyerapan materi praktikum di sekolah yang sementara ini sulit diterapkan secara daring. Terlebih dengan kendala lain misalnya, soal keterhambatan sinyal siswa yang rumahnya jauh dari Kota.

“Kami harap, situasi pandemi ini segera membaik, sehingga proses pembelajaran siswa bisa kembali normal. Diakui atau tidak, kondisi luring ini jauh dari keinginan semua pihak dalam hal pembelajaran yang efektif dan baik untuk para siswa, ” pungkasnya (Fauzi)

Berita Terkait

Audensi Soal Tiang Provider Sepi Kehadiran, Ketua LSM BARAK Purwakarta Kecewa Berat — Di Akhir, Hadir Sosok Buhun Mendampingi
Harga Kebutuhan Pokok di Surabaya Stabil, Pemkot Pastikan Stok Aman Jelang Nataru
Pemkot Surabaya Kumpulkan Rp1,35 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
Kodim 0827 Sumenep Gelar Doa Bersama Peringati Hari Juang TNI AD ke-80
Usia ke-770, Lumajang Teguhkan Semangat Kebersamaan Lewat Beragam Agenda Harjalu
Fatayat NU Sumenep Resmikan Malate Center, Tiga Lembaga Sepakat Perkuat Advokasi Kekerasan Perempuan dan Anak
TPID Sumenep Pantau Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru 2026
Rutan Kraksaan Gandeng BNN Gelar Rehabilitasi Narkotika bagi Warga Binaan

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:00 WIB

Audensi Soal Tiang Provider Sepi Kehadiran, Ketua LSM BARAK Purwakarta Kecewa Berat — Di Akhir, Hadir Sosok Buhun Mendampingi

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:36 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Surabaya Stabil, Pemkot Pastikan Stok Aman Jelang Nataru

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:34 WIB

Pemkot Surabaya Kumpulkan Rp1,35 Miliar untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

Kamis, 11 Desember 2025 - 21:36 WIB

Usia ke-770, Lumajang Teguhkan Semangat Kebersamaan Lewat Beragam Agenda Harjalu

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:22 WIB

Fatayat NU Sumenep Resmikan Malate Center, Tiga Lembaga Sepakat Perkuat Advokasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita Terbaru