Disdik Sampang Panggil Kasek SDN Pajeruan 4 Terkait Isu Absensi

Dewan Pendidikan Sampang berfoto bersama saat terjun ke lokasi SDN Pajeruan 4 Kecamatan Kedungdung, setelah diberitakan Kasek sering tidak masuk setelah menjabat Pj Kades Komis Kec Kedungdung.

SAMPANG, detikkota.com – Kepala Sekolah SDN Pajeruan 4 Kecamatan Kedungdung, Abdul Yazak, ramai diberitakan karena sering tidak masuk kantor setelah menjabat sebagai Pj Kades Komis, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Menanggapi isu tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang bergerak cepat dengan melakukan pemanggilan.

 

Kepala Disdik Sampang, Moh. Fadeli, melalui pejabat penelaah kebijakan guru dan tenaga kependidikan, Teguh Santoso, melayangkan surat panggilan dan memeriksa Abdul Yazak pada Senin (29/7/2024). Teguh Santoso menyampaikan bahwa Abdul Yazak tidak masuk kantor karena sakit dan sedang menjalani terapi di RSUD Moh. Zyn Sampang dan Klinik Faizal Pamekasan.

“Jadi, ketidakhadiran Abdul Yazak selaku Kasek SDN Pajeruan 4 Kecamatan Kedungdung tidak ada unsur kesengajaan untuk melalaikan tugasnya,” jelas Teguh Santoso.

Teguh juga menambahkan bahwa Abdul Yazak melayani kebutuhan warga Desa Komis di luar jam kerja sebagai kepala sekolah saat diperbantukan menjadi Pj Kades Komis.

Selain itu, Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang juga melakukan monitoring langsung ke lokasi SDN Pajeruan 4 Kecamatan Kedungdung pada Selasa (30/7/2024). Abu Bakrin dan Helmi, pemegang wilayah Kecamatan Kedungdung, Ketapang, dan Karang Penang, bertemu langsung dengan Abdul Yazak dan para guru di sekolah tersebut.

Abu Bakrin menjelaskan bahwa kedatangannya untuk melakukan kontrol atas permasalahan yang terjadi sesuai dengan fungsi Dewan Pendidikan berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 044/U/2002, yang mencakup peran sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator.

Hasilnya, Abdul Yazak menegaskan bahwa tudingan ketidakhadirannya bukan karena kesengajaan, melainkan karena gangguan kesehatan berupa sakit jantung. Kondisi jalan yang memprihatinkan juga menjadi faktor yang membuatnya harus beristirahat sementara.

Abdul Yazak juga menolak tuduhan manipulasi data siswa.

“Data siswa di sekolah saya sesuai dengan data Dapodik. Terkait dana BOS, pembelanjaannya sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) yang ada, dan semua barang hasil pembelanjaan dana BOS sudah diinventarisasi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tingkat kehadirannya yang kurang maksimal disebabkan oleh faktor kesehatan, bukan karena jabatannya sebagai Pj Kades Komis.

“Saya melayani warga Desa Komis di luar jam kerja sebagai kepala sekolah,” pungkasnya.