DLH Sumenep Optimalkan Pengolahan Sampah dengan Teknologi RDF, Kesadaran Warga Jadi Faktor Penentu

Senin, 7 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang Persampahan DLH Sumenep, Deddy Surya, S.T., M.M.

Kepala Bidang Persampahan DLH Sumenep, Deddy Surya, S.T., M.M.

SUMENEP, detikkota.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep terus berupaya menangani persoalan sampah yang kian meningkat setiap harinya. Tercatat, sekitar 36 ton sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batuan setiap hari, namun hanya sebagian kecil yang berhasil diolah menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

Kepala Bidang Persampahan DLH Sumenep, Deddy Surya, S.T., M.M., mengungkapkan bahwa dari total volume sampah tersebut, hanya sekitar 3 hingga 4 ton per hari yang bisa dikonversi menjadi energi terbarukan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kapasitas mesin RDF yang hanya mampu mengelola hingga 10 ton sampah per hari.

“Sebagian besar sampah berasal dari rumah tangga, pasar, pertokoan, dan aktivitas warga di kawasan perkotaan,” jelas Deddy, Senin (7/7/2025). Ia menambahkan, sisanya masih ditangani secara konvensional atau menumpuk di TPA karena keterbatasan teknologi dan sarana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

DLH telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah, seperti penambahan armada pengangkut, penyediaan tempat sampah di titik strategis, serta kampanye pengurangan sampah plastik. Namun, menurut Deddy, persoalan utama bukan hanya pada fasilitas, melainkan pada rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya.

“Yang lebih penting adalah menumbuhkan budaya sadar lingkungan. Edukasi masyarakat perlu ditingkatkan agar terbiasa memilah sampah dari rumah dan tidak membuang sembarangan,” tegasnya.

DLH juga mendorong partisipasi warga melalui program berbasis komunitas seperti bank sampah dan gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang dinilai efektif dalam menekan volume sampah.

“Jika masyarakat ikut terlibat aktif, maka beban TPA akan berkurang dan lingkungan akan lebih bersih. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” pungkas Deddy.

Berita Terkait

Pemkab Bangkalan Dapat Dukungan Pembentukan Kantor Imigrasi dari Kemenko Kumham Imipas
Dinas Perpustakaan Pasuruan Gelar Lomba Bertutur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak
Pemkab Bangkalan Genjot Optimalisasi PAD Jelang Akhir Tahun Anggaran 2025
Lestarikan Budaya Lokal, ASN Sumenep Diwajibkan Berpakaian Adat Keraton Setiap 30–31 Oktober
Pemkab Bangkalan Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97
Pemkab Sumenep Salurkan Bibit Jagung Unggul untuk 655 Kelompok Tani
Pemkot Surabaya Siapkan Parade Juang, Super Sale, dan Mini Soccer Nasional untuk Dongkrak Wisata Akhir Tahun
Dr. Noordien Kusumanegara Resmi Jabat Kajari Subang, Gantikan Bambang Winarno yang Dipromosikan ke Kejati Sulteng

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:56 WIB

Pemkab Bangkalan Dapat Dukungan Pembentukan Kantor Imigrasi dari Kemenko Kumham Imipas

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:35 WIB

Dinas Perpustakaan Pasuruan Gelar Lomba Bertutur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:25 WIB

Pemkab Bangkalan Genjot Optimalisasi PAD Jelang Akhir Tahun Anggaran 2025

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:36 WIB

Lestarikan Budaya Lokal, ASN Sumenep Diwajibkan Berpakaian Adat Keraton Setiap 30–31 Oktober

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:19 WIB

Pemkab Bangkalan Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97

Berita Terbaru