Eks Pemilik Lahan Garam Demo PT. Garam, Tuntut Hak Garap Sesuai Komitmen 1222

Eks Pemilik Lahan Garam Demo PT. Garam, Tuntut Hak Garap Sesuai Komitmen 1222
Eks Pemilik Lahan Garam Menggugat (HELLAT) demontrasi di depan kantor PT. Garam (Persero) Kalianget, Kabupaten Sumenep.
Banner

SUMENEP, detikkota.com – Himpunan Eks Pemilik Lahan Garam Menggugat (HELLAT) melakukan demontrasi di depan kantor PT. Garam (Persero) Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023).

Puluhan warga yang datang dari 3 desa, yakni Desa Pinggir Papas, Marengan Laok dan Kalianget itu Para pengunjuk rasa menuntut hak garap atas lahan yang dijanjikan kepada eks pemilik sesuai komitmen 1222.

Banner

Warga datang berorasi dan membawa sejumlah poster bertulis tuntutan dan kritikan. Sejumlah poster di antaranya bertuliskan “Kembalikan lahan kami PT. Garam, KPK Tangkap Mafia di PT Garam, Polisi Lindungi Kami Rakyat Kecil, Erick Thohir Bubarkan PT. Garam dan PT. Garam Sarang Mafia.

Aksi mereka dijaga ketat oleh personel kepolisian dari Polres Sumenep. Setidaknya ada 189 personel melakukan penjagaan berlapis.

Kuasa Hukum HELLAT, Zubairi mengatakan, tuntutan itu muncul berdasarkan surat yang memuat komitmen pada tahun 1975. Dalam komitmen itu disebutkan pada poin kedua, bahwa eks pemilik lahan garam diberikan hak dan kewenangan untuk menggarap lahannya sebelum proyek modernisasi terlaksana.

“Namun kenyataannya, meski proyek modernisasi itu belum dilaksanakan oleh PT Garam, tapi lahan-lahan sudah diambil alih sepihak oleh PT Garam. Jelas itu menyalahi komitmen. PT Garam begitu saja mengambilalih lahan. Kami menduga lahan ini dialihkan kepada pihak lain,” terang Zubairi.

Menurutnya, PT Garam diduga tidak hanya mengambil alih lahan secara sepihak, tetapi juga melaporkan eks pemilik lahan ke penegak hukum dengan tuduhan penyerobotan lahan.

“Ini kok aneh. Malah eks pemilik lahan dibawa ke ranah hukum. Padahal eks pemilik lahan ini masih punya hak terhadap lahan itu sesuai komitmen 1222,” tanyanya heran.

Zubairi menuturkan, para eks pemilik lahan itu sudah cukup bersabar dengan menunggu bertahun-tahun. Meski mereka mengadu ke PT Garam, tetapi hanya mendapatkan janji-janji yang tidak pernah dipenuhi.

“PT Garam ini kan sudah tahu betul tentang komitmen 1222 itu. Kami berharap ada jalan tengah sesuai dengan komitmen 1122. Kembalikan hak-hak eks para pemilik lahan ini,” pintanya.

Sementara itu, Humas PT Garam Kalianget, Miftahol Arifin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dan melakukan rapat internal terkait keluhan eks pemilik lahan.

“Untuk persoalan ini, kami akan menganalisa kemudian baru bisa memutuskan solusi seperti apa yang akan diambil nanti. Kami positif saja menanggapi demo ini,” ucapnya.

Sedangkan terkait dilaporkannya eks pemilik lahan ke penegak hukum, Miftah berkilah bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk legitimasi atas kepemilikan lahan tersebut. Pihaknya sama sekali tidak bermaksud memenjarakan masyarakat petani garam di beberapa desa tersebut.

“Soal pelaporan ke ranah hukum sebenarnya kami hanya ingin menguatkan keputusan saja. Apakah mereka benar-benar eks pemilik lahan atau bukan. Itu, saja,” kilahnya.

title="banner"