FKMS Sebut Review RTRW dan Penambangan Fosfat Tidak Berdasarkan Kajian Terhadap Dampak Lingkungan

Jumat, 22 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan audensi di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021).

Audiensi tersebut, Soal review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033 dan penambangan Fosfat dibeberapa wilayah di Kabupaten Sumenep.

Abd Mahmud, Kordinator FKMS mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab), khususnya Bapedda Sumenep dalam memasukkan titik lokasi di beberapa Kecamatan, terkait RTRW untuk penambangan Fosfat, tidak berdasarkan kajian atau penelitain terhadap dampak lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hanya berdasarkan pada kajian potensi alam yang itu dilakukan oleh beberapa penelitian,” ujarnya, Kamis (21/1).

“Sehingga kami mengusulkan harus ada kajian penelitian terhadap dampak lingkungan. Artinya Pemda tidak hanya memikirkan perkembangan Sumber daya alam untuk berpotensi terhadap pertumbuhan ekonomi saja,” imbuhnya.

Pasca adanya penambangan tersebut masih belum diketahui kejelasnya. Bahkan pemerintah daerah (Pemda) sampai saat ini masih belum menjawab terkait nasib masyarakat tehadap dampak dari pertambangan itu.

Salah satunya terletak di Kecamatan Batu Putih. Hal ini di jelaskan tidak diizinkan untuk alih fungsi lahan serta mutlak tidak boleh dieksploitasi.

“Dan ini bersebrangan dengan Pasal 40 yang menjadi lokasi pertambangan Fosfat di Kecamatan Batu Putih juga. Sementara lokasi tersebut termasuk kawasan lindung kars. Maka dari itu kami mengusulkan harus ada pengurangan,” tegasnya.

Menyikapi hal tersebut, Yayak Nurwarhyudi, Kepala Bappeda Sumenep menyampaikan, masukan dari mahasiswa tekait temuannya sangat luar biasa. Seperti kawasan kars yang ada di Batu Putih ini menjadi bahan diskusi dengan Provinsi dan Nasional.

“Jadi masih terbuka dari RTRW kita diskusikan dan ini menjadi salah satu bahan yang akan kita bawa di tingkat Provinsi. Apalagi dipertengahan tahun ini di DPR kita diskusikan lebih intemsif lagi,” terangnya.

Waktu pembahasan terkait Review RTRW dengan pihak provinsi masih belum diketahui. Pihaknya menargetkan di triwulan harus selesai di tinggkat provinsi.

“Saya belum tahu, saya kemaren baru di undang 3 kali webinar, makanya target saya triwulan ini, harus selesaikan ditingkat provensi, karena kita harus melakukan diskusi yang lebih intens lagi terkait tata ruang itu,” pungkasnya. (fer)

Berita Terkait

Festival Balap Perahu Naga Bangil Kembali Digelar, Warnai Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096
Rehabilitasi Jembatan Karangjati Anyar di Pasuruan Capai 8 Persen
Pemkab Banyuwangi Gelar Career Expo 2025, Tawarkan 2.000 Lowongan Kerja
Kepala Kemenag Sumenep Beri Pembinaan Pegawai KUA Saronggi untuk Wujudkan Zona Integritas
Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kardus di Pinggir Jalan Proppo Pamekasan
Kodim 0827/Sumenep Gelar Ziarah Daerah Peringati HUT ke-80 TNI
Bupati Sumenep Instruksikan Perbaikan Rumah Warga Terdampak Gempa Dimulai Maksimal Tujuh Hari Usai Asesmen
BPBD dan Pemkab Sumenep Lakukan Asesmen Pascagempa di Pulau Sapudi

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:36 WIB

Festival Balap Perahu Naga Bangil Kembali Digelar, Warnai Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 09:31 WIB

Rehabilitasi Jembatan Karangjati Anyar di Pasuruan Capai 8 Persen

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:24 WIB

Pemkab Banyuwangi Gelar Career Expo 2025, Tawarkan 2.000 Lowongan Kerja

Jumat, 3 Oktober 2025 - 23:18 WIB

Kepala Kemenag Sumenep Beri Pembinaan Pegawai KUA Saronggi untuk Wujudkan Zona Integritas

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:37 WIB

Bayi Perempuan Ditemukan di Dalam Kardus di Pinggir Jalan Proppo Pamekasan

Berita Terbaru