SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota Surabaya melalui Bappedalitbang kembali menggelar ajang tahunan Inovboyo (Inovasi Surabaya) 2025, dengan fokus utama pada pengembangan inovasi berbasis lingkungan dalam rangka peningkatan kualitas infrastruktur dan mitigasi bencana. Kompetisi ini menghadirkan 25 kategori inovasi yang menyoroti solusi berkelanjutan di berbagai bidang.
Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menyampaikan bahwa Inovboyo tahun ini menjadi ruang bagi masyarakat dan aparatur pemerintah kota untuk menghadirkan gagasan baru yang berdampak jangka panjang terhadap lingkungan dan pembangunan kota. Menurutnya, inovasi yang dilombakan diharapkan mampu mendorong Surabaya sebagai pelopor ekonomi sirkular di Indonesia.
“Inovboyo 2025 adalah bagian dari upaya menjadikan Surabaya sebagai ekosistem inovasi hidup, di mana setiap ide yang muncul tidak hanya menyelesaikan tantangan hari ini, tapi juga membawa dampak positif bagi generasi mendatang,” ujarnya, Senin (21/7/2025).
Dari sembilan aspek utama yang dikembangkan, inovasi mencakup pengelolaan sampah dan daur ulang, pemanfaatan energi terbarukan, efisiensi energi, konservasi air, pengendalian polusi, pertanian perkotaan, transportasi ramah lingkungan, mitigasi perubahan iklim, hingga edukasi lingkungan.
Beberapa inovasi yang ditampilkan di antaranya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, seperti Sibasam untuk optimalisasi bank sampah, e-Simple untuk pelaporan daring, Lomba Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk partisipasi publik, TPS 3R, serta Dekorasi Tematik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga berkontribusi melalui inovasi seperti Sana-Sini, Bu Sarkona, Tekad, Pak Tiksan, Sosis Ketan, dan Kerang Boyo yang berkaitan dengan kesiapsiagaan dan konservasi ekosistem mangrove.
Sejumlah kecamatan turut memamerkan inovasinya. Kecamatan Asemrowo mengangkat Kapsol untuk konservasi pantai, Bubutan dengan Kampung Pintar Oase Tembok Gede, dan Krembangan melalui Wisata Edukasi Lingkungan, Kampung Ternak, Kampung Sayur KWT, serta Kampung Rempah.
Kecamatan lain seperti Rungkut menghadirkan Kampung Mandiri, Sambikerep dengan Bestari Bumi, Tenggilis Mejoyo lewat Kampung Sayur dan Kampung Cacing, Wiyung dengan Kelompok Pemberdaya Pangan Lestari dan Kampung Wisata Poktan Babatan Pilang, Wonocolo dengan Taman Urban Farming, serta Gubeng melalui Bank Sampah Kelurahan Mojo.
Irvan menambahkan bahwa inovasi yang dilombakan wajib memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya unsur pembaruan, manfaat nyata, tidak membebani, relevan dengan kewenangan pemerintah kota, serta dapat direplikasi. Penilaian juga mempertimbangkan kreativitas, dampak, kelayakan teknis, dan skalabilitas.
“Inovboyo bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan untuk menjadikan Surabaya kota cerdas dan berkelanjutan dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.