PAMEKASAN, detikkota.com – Setelah resmi diluncurkan oleh Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman pada 21 Juli 2025 lalu, Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih ditargetkan mulai beroperasi secara nasional pada Oktober mendatang. Namun, terbatasnya modal dan minimnya jumlah pendiri masih menjadi kendala utama dalam persiapan operasional koperasi.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Pamekasan, Muttaqin, S.Sos, M.Si, menyampaikan bahwa target pengoperasian tersebut mengikuti arahan Presiden saat peluncuran program.
“Target kita tetap mengikuti arahan Presiden, yaitu Oktober 2025 mulai operasional secara nasional,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, hingga saat ini belum ada satu pun dari 189 Kopdes Merah Putih di Pamekasan yang mulai beroperasi. Hal ini disebabkan seluruh koperasi merupakan entitas baru, bukan hasil revitalisasi dari koperasi yang sudah ada.
Modal awal yang tersedia juga masih sangat terbatas. Rata-rata jumlah pendiri berada di kisaran 20 hingga 50 orang, dengan simpanan pokok antara Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, serta simpanan wajib berkisar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per bulan.
“Dengan kondisi modal seperti itu, belum memungkinkan untuk memulai usaha. Jadi saat ini belum ada Kopdes yang benar-benar beroperasi,” jelas Muttaqin.
Dana pembentukan koperasi sebagian besar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), termasuk untuk keperluan rapat dan biaya notaris. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu pembiayaan notaris untuk 100 koperasi pertama.
Jenis usaha yang diarahkan oleh pemerintah pusat untuk dijalankan oleh koperasi antara lain usaha simpan pinjam, apotek desa, klinik, toko sembako, hingga jasa distribusi produk lokal. Namun, semua jenis usaha tersebut tetap membutuhkan modal tambahan yang besar.
“Usaha simpan pinjam saja minimal butuh modal awal Rp500 juta. Untuk usaha distribusi LPG atau pupuk juga demikian. Kalau hanya mengandalkan simpanan anggota, tentu belum cukup,” tegasnya.
Muttaqin juga menambahkan bahwa hingga kini belum ada alokasi anggaran khusus dari Pemkab Pamekasan untuk mendukung operasional awal Kopdes Merah Putih.
“Saya berharap ke depan bisa ada anggaran dari Pemkab. Tapi saat ini, kita semua tahu kondisi keuangan daerah masih mengalami efisiensi,” katanya.
Untuk sementara waktu, kegiatan koperasi difasilitasi di Balai Desa atau rumah pengurus dengan harapan ke depan dapat memiliki kantor tetap setelah operasional berjalan stabil.
Peluncuran Kopdes Merah Putih mencakup 178 koperasi desa dan 11 koperasi kelurahan yang tersebar di berbagai wilayah Pamekasan. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Koperasi ke-78.