Meneladani Nabi Muhammad SAW Sejak Usia Dini

Banner

SUMENEP, detikkota.com – Tepat Hari ini dalam kalender hijriyah 12 Robiul Awwal, Nabi Muhammad SAW dilahirkan kemuka bumi sebagai pewaris wahyu Allah SWT untuk ummat manusia, dan merupakan penutup dari risalah kenabian dan kerasulan yang membawa penyempurna dari riwayat-riwayat wahyu sebelumnya, untuk menuntun ummat manusia kedalam jalan yang diridhoi.

Sejak itu selepas wafatnya baginda Rasulullah SAW, hari kelahiran beliau tidak pernah absen untuk dirayakan dengan penuh suka cita oleh ummat islam diseluruh dunia, dan berharap mendapatkan syafa’at dengan terus mempelajari dan memperaktekkan perilaku-perilaku beliau yang tertulis dalam setiap riwayat Hadist.

Banner

Tak terkecuali bagi Nyai Hj Dewi Khalifah, Ketua PC Muslimat NU Sumenep, yang menanamkan nilai-nilai Akhlaqul Karimah kepada semua anggota Muslimat NU Sumenep, karena menurutnya itu merupakan nilai ajaran Nabi Muhamma SAW yang diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak ummat manusia dan hal itu sudah sejak lama diterapkan di organisasinya secara nasional, sebagai upaya meneladani Rasulullah SAW.

“Bahwa Rasulullah SAW ke dunia untuk memberi bekal pendidikan akhlaqul karimah sebagai fondasi manusia menjalani kehidupan,” paparnya, Kamis (29/10/2020).

Nyai Eva juga menegaskan Muslimat NU sebagai organisasi perempuan yang ada dibawah Otonom PBNU memiliki peran yang sangat penting didalam menyiapkan generasi penerus bangsa, untuk itu dia menghimbau ibu-ibu muslimat untuk menanamkan nilai-nilai Akhlaqul karimah, sopan santun kepada anak-anaknya yang merupakan ajaran dan menteladani Nabi Muhammad SAW.

“Di Muslimat NU yang kami tekan kan adalah akhlaqul Karimah didalam keluarga, karena ibu itu adalah orang terdekat dengan anak-anak,” lanjutnya

Maka sesibuk-sibuknya jamaah perempuan Muslimat NU, harus bisa memaksimalkan perannya membangun karakter setiap anak, karena perempuan memiliki dimensi peran yang banyak salah satunya sebagai guru dan pendidik, begitulah cara menteladani Junjungan Nabi Muhammad SAW.

“Maka sopan santun didalam keluarga itu yang kamu selalu tekankan bagi Muslimat NU, se orang ibu akan menjadi se orang guru pendidik didalam keluarga, menjadi seorang pendamping, dan semua harus dilandaskan pada akhlaqul karimah,” tambahnya.

Ditanya terkait dengan ancaman paham Radikalisme seperti yang disampaikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam acara Rakernas dan Mukernas tahun 2020 Muslimat NU yang diselenggarakan secara virtual, Nyai Eva mengatakan Muslimat NU sudah sejak tiga tahun yang lalu berupaya mencegah paham radikalisme sejak dini dengan memaksimalkan peran Ibu-Ibu muslimat NU didalam membangun karkater dan filterisasi didalam keluarga.

“Untuk pencegahan Radikalisme Muslimat NU sudah melakukan sejak tiga tahun yang lalu semua pengurus cabang seluruh Indonesia bertemu di Surabaya, dan menghasilkan bagaimana melakukan pencegahan radikalisme sejak usia dini melalui kontrol dan pendidikan sampai cara bergaul oleh ibu-ibu muslimat, terhadap anak dan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Md)

title="banner"